ISLAM sudah dengan jelas mengatur soal hubungan suami istri. Ada beberapa hal yang tidak diperbolehkan terkait dengan hubungan antara suami dan istri. Ini adalah larangan saat jima suami istri dan kita mesti mengetahuinya.
Apa saja larangan dalam berhubungan, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat dan hadits?
BACA JUGA: Berapa Kali dalam Sepekan Suami Istri Berhubungan?
1 Larangan saat Jima Suami Istri: Dilarang berhubungan tanpa membaca doa
“Bismillah. Allahumma jannabnasyoithona wa jannabisyaithona maa rojaktanaa”
Artinya : Dengan nama Allâh. Ya Allâh, hindarkanlah kami dari syetan dan jagalah apa yang engkau rizkikan kepada kami dari syetan
Rasulullah ﷺ bersabda: Apabila salah seorang mereka akan menggauli istrinya, hendaklah ia membaca: “Bismillah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami”. Sebab jika ditakdirkan hubungan antara mereka berdua tersebut membuahkan anak, maka setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya. (Shahih Muslim No.2591)
2 Larangan saat Jima Suami Istri: Dilarang berhubungan tanpa pendahuluan
Hal ini sesuai dengan: Sabda Rasul Allâh ﷺ: “Siapa pun di antara kamu, janganlah menyamai isterinya seperti seekor hewan bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perantaraan. Selanjutnya, ada yang bertanya: Apakah perantaraan itu? Rasul Allâh ﷺ bersabda, “yaitu ciuman dan ucapan-ucapan romantis”. (HR. Bukhâriy dan Muslim).
BACA JUGA: Merintih ketika Berhubungan, Bolehkah?
3 Larangan saat Jima Suami Istri: Dilarang berhubungan tanpa penutup/ selimut
Dari ‘Atabah bin Abdi As-Sulami bahwa apabila kalian mendatangi istrinya (berjima’), maka hendaklah menggunakan penutup dan janganlah telanjang seperti dua ekor himar. (HR Ibnu Majah) []