PRANCIS—Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe telah mengatakan bahwa pemerintah siap untuk mengerahkan setidaknya 89.000 anggota pasukan keamanan nasional pada Sabtu (8/12/2018). Termasuk 8.000 di Paris, untuk melawan aksi protes.
Berbicara di televisi TF1, Kamis (6/12/2018), perdana menteri Prancis mengatakan tindakan keamanan “luar biasa” telah diberlakukan karena beberapa orang “bukan melakukan aksi protes melainkan menghancurkan.”
BACA JUGA: Dilanda Gelombang Protes Besar, Prancis Tetapkan Status Darurat
Philippe mengatakan pihaknya akan menggunakan sekitar 10 kendaraan lapis baja untuk menghentikan kekacauan serupa dengan apa yang terjadi pada Sabtu (1/12/2018) pekan lalu di seluruh negeri. Aksi protes besar ini terjadi pertama kalinya sejak kerusuhan 2005 di pinggiran kota Paris, tindakan tingkat tinggi seperti itu sedang dipertimbangkan.
BACA JUGA: Dukung Gerakan Rompi Kuning, Mahasiswa Prancis Desak Macron Mundur
Kembali pada tahun 2005, perusuh membakar mobil dan menjarah toko-toko dari bulevar Champs Elysees yang terkenal.
Dan pada 2018, para pengunjuk rasa dari gerakan “rompi kuning” telah menggunakan media sosial untuk menyerukan “Act IV” – akhir pekan keempat aksi protes – Sabtu ini. []
SUMBER: PRESSTV