PALESTINA—Puluhan Muslim Al-Quds dikabarkan telah menggelar shalat jumat di depan rumah keluarga Shamasinah pada Jumat (11/8/2017). Rumah Shamasinah diancam akan digusur untuk kepentingan permukiman Yahudi.
“Keberadaan kalian di sini hari ini di atas tanah yang diberkahi ini sebagai solidaritas kepada pemilik hak yakni keluarga Shamasinah yang rumahnya terancam digusur paksa oleh Israel,” ungkap ketua Badan Eksekutif Islam, Syekh Ikrimah Shabri yang menyampaikan khutbah dalam acara itu.
Militer Israel juga telah memeringatkan keluarga Shamasinah agar mengosongkan rumah mereka di kampung Syekh Jarrah di Al-Quds namun keluarga ini menolak.
Sementara Pengadilan Tinggi Israel menunda eksekusi penggusuran hingga Ahad (13/8/2017) besok, setelah Shamasinah melakukan banding. Dokumen resmi membuktikan keluarga ini memiliki rumah ini sejak tahun 1964.
Shabri menegaskan, keluarga Al-Quds adalah penduduk asli di kampung Syekh Jarrah secara khusus dan seluruh wilayah kota ini secara umum. Palestina adalah tanah wakaf dan Yahudi tidak memiliki apapun di sini. Apa yang dilakukan Yahudi adalah perampasan, manipulasi dan penguasaan, tegas Syekh Shabri.
Syekh Shabri mengecam politik penggusuran rumah-rumah awrga Palestina. “Setiap hari kita mendengar rumah Palestina digusur dengan alasan mengada-ada dan itu terus berlanjut,” ungkapnya.
Bukan hanya dari warga Al-Quds, dukungan untuk keluarga Shamasinah juga datang dari negara-negara Uni Eropa. Melalui delegasinya yang datang ke Al-Quds dan Ramallah, mereka menyampaikan kekhawtirannya atas ancaman penggsuran keluarga Shamasinah dari rumah mereka di kampung Syekh Jarrah di Al-Quds timur. []