ITALIA–Italia ditutup akibat wabah corona. Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte. Dia mengumumkan penutupan atas seluruh wilayah di negara Italia. Ini dilakukan guna memerangi wabah virus corona.
Dalam pernyataannya di televisi, PM Conte menerangakan bahwa “segala kebiasaan Italia saat ini harus berubah” di tengah merebaknya virus corona.
“Kita mendapatkan laporan mengenai berkembangnya kasus baik dalam infeksi, … maupun kematian,” ujarnya dilansir BBC, Senin (9/3/2020).
BACA JUGA: Wabah Corona, Italia akan Karantina 16 Juta Orang
Di Roma, ibukota Italia, saat ini tercatat 9.172 kasus positif virus dengan nama resmi SARS-Cov-2, dengan 463 meninggal dan 724 dinyatakan sembuh. Jumlah infeksi tersebut melonjak setelah pada Ahad (8/3/2020), pemerintah Negeri “Pizza” melaporkan angka penularan masih di 7.375. Adapun kematian karena virus corona semula 93 menjadi 463. Ini menjadikan Italia negara di luar Cina dengan kasus kematian terbanyak.
Upaya penutupan yang dilakukan pemerintah Italia mencangkup larangan kegiatan yang menyedot publik dalam skala besar. Termasuk di antaranya adalah kompetisi olahraga, mencakup Serie A yang merupakan liga elite sepak bola di Eropa, dan pembatasan perjalanan warga.
Conte mengatakan, masyarakat hanya akan diizinkan untuk bepergian dalam rangka bekerja atau urusan keluarga yang sangat mendesak. Selain itu, seluruh warga diminta untuk tinggal di rumah dan melarang segala bentuk acara malam, karena menuturnya kegiatan itu rentan menjadi momen penularan.
Dia menuturkan bahwa kebijakan tersebut bakal efektif diterapkan Selasa (10/3/2020), dan mengklaim demi melindungi elemen masyarakat paling rentan.
“Kami harus memberikan sesuatu yang baik untuk Italia. Kami harus melakukannya sekarang. Kami hanya bisa berhasil jika semua pihak bekerja sama dan menerapkannya secara benar,” tuturnya.
BACA JUGA: Total Korban Tewas Akibat Virus Corona di Italia Jadi 148 Orang
PM berusia 55 tahun itu kemudian mengutip sebuah kutipan mendiang Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, saat diwawancarai La Repubblica.
“Saya teringat sebuah kalimat tua Churchill, ‘it is our darkest hour, but we will make it (ini adalah masa terkelam kita, tapi kita akan melewatinya)’,” katanya.
Jika sebelumnya hanya sebagian wilayah dengan sekitar 16 juta jiwa yang dikarantina di Italia, Sky News melaporkan, kini sekitar 60 juta orang di seantero Italia akan diisolasi hingga 3 April, dalam kebijakan yang sudah diperkenalkan kawasan utara. Media lokal juga mengabarkan bahwa setelah pengumuman tersebut, orang-orang membanjiri supermarket dalam upaya panik mereka membeli makanan maupun barang penting lainnya. []
SUMBER: SKY NEWS | BBC