IDUL Fitri merupakan hari raya umat Islam. Ketentuannya tentu ada dalam syariat yang dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
Nah, bagaimana perayaan Idul Fitri yang dijalani Nabi Muhammad SAW?
Rasulullah SAW hanya menjalani tiga perkara saja, yaitu makan pagi, memberi zakat makanan dan shalat Idul Fithr plus khutbahnya.
BACA JUGA: Perlukah Beri Hadiah untuk Anak Saat Lebaran?
Beliau tidak secara khusus di hari Raya Idul Fithri bermaaf-maafan, juga tidak silaturrahmi ke tetangga, saudara, orang tua atau mertua.
Demikian juga tidak ada hadits yang menyebutkan beliau mudik ke Mekkah, sebagaimana juga tidak ada hadits yang menyebutkan beliau kirim-kirim kartu ucapan selamat lebaran, parcel, ataupun mengadakan acara kumpul-kumpul dengan shahabat yang disebut dengan halal bi halal.
Lalu, bagaimana dengan kebiasaan masyarakat zaman sekarang yang melakukan itu semua, apakah termasuk bid’ah?
BACA JUGA: Mengucapkan ‘Minal Aidin Wal Faizin’ Bukan Perbuatan Bid’ah
Jawabnya tentu saja tidak haram, tidak bid’ah dan juga tidak terlarang. Bahwa ketika Rasulullah SAW tidak melakukan suatu amal, tidak selalu menjadi haram, bid’ah dan terlarang. Sebab terlalu banyak amal-amal yang rutin kita lakukan, sementara beliau SAW malah tidak pernah melakukannya. Dan sebaliknya, terlalu banyak amal yang dikerjakan oleh Nabi SAW, ternyata kita malah tidak pernah melakukannya. []
SUMBER: RUMAH FIQIH