BANYAK orang mengira bahwa memiliki anak perempuan itu lebih sulit daripada anak lelaki. Mengapa ya demikian? Mereka beranggapan bahwa perempuan itu seringkali menjadi korban kejahatan lelaki.
Perempuan itu tidak bisa dibebaskan begitu saja tanpa pengawasan. Maka, menjaganya perlu dilakukan secara ekstra.
Hanya saja, ada seseorang yang mengatakan bahwa anak lelaki atau pun perempuan sama saja. Dalam menjaganya dan mendidik tak ada bedanya. Tingkat kesulitannya pun sama saja. Mengapa?
BACA JUGA:Â Bakti Anak Perempuan yang sudah Menikah
Orang tua yang berpikir seperti ini beranggapan bahwa boleh jadi anaknya itu melakukan tindakan-tindakan yang negatif. Ya, perempuan seringkali menjadi korban lelaki.
Dan orang tua juga memiliki kecemasan terhadap anak lelakinya, sebab bisa jadi anaknya berbuat demikian. Tentu orang tua akan merasa malu pula jika memiliki anak yang tidak bisa menjaga kehormatan diri dan orang lain.
Anak lelaki memang tidak diawasi seketat perempuan. Akan tetapi, orang tua yang baik itu tetap mengawasi anaknya tanpa anak merasa ia sedang diawasi. Sebab, walau pun kita tahu nafsu lelaki itu lebih kecil daripada perempuan, tapi lingkungan sangat mempengaruhinya.
Seorang anak biasanya akan lebih dekat dan nyaman kepada temannya sendiri. Maka, di sinilah tugas orang tua untuk mengetahui bagaimana ia bergaul di luar rumah, dan dengan siapa ia berteman.
Sebab, teman memiliki pengaruh yang besar bagi seseorang.
BACA JUGA:Â Ayah pada Anak Lelakinya …
Banyak kita temukan lelaki yang menggunakan obat-obatan terlarang. Rata-rata pelaku pengguna obat tersebut diawali dari temannya. Ya, seorang teman merayu dan membujuknya agar ia mau mencoba, hingga akhirnya ia kecanduan untuk menggunakannya lagi.
Jadi, benarlah bahwa anak lelaki atau pun perempuan itu sama saja. Tingkat penjagaannya pun sama. Dan lagi-lagi orang tua harus bisa memperhatikan pergaulan anak di luar rumah.
Yang paling utama, sebelum ia bergaul di luar rumah, bekalilah anak dengan ilmu-ilmu agama yang akan menguatkan akidahnya. Wallahu ‘alam. []