SHALAT lima waktu merupakan kewajiban utama bagi setiap Muslim. Namun, seberapa banyak umat Islam di Indonesia yang benar-benar menjalankan kewajiban ini secara konsisten? Sebuah penelitian dari Avara Research yang tertuang dalam Indonesia Moslem Report 2019 mengungkap fakta menarik dan sekaligus mengkhawatirkan terkait praktik shalat di kalangan umat Muslim Indonesia.
Hanya 38,9% yang Konsisten Shalat Lima Waktu
Berdasarkan hasil survei tersebut, hanya 38,9% Muslim Indonesia yang rutin menjalankan shalat lima waktu setiap hari. Artinya, lebih dari 60% umat Muslim di Indonesia tidak melaksanakan shalat lima waktu secara konsisten.
BACA JUGA: Tata Cara Shalat Hajat untuk Memohon Suatu Keinginan agar Terkabul
Temuan ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara identitas keagamaan yang diakui secara formal dengan praktik ibadah sehari-hari yang sebenarnya.
Rincian Statistik Kebiasaan Shalat
Berikut adalah rincian lebih lengkap dari hasil survei tersebut:
-
Selalu shalat lima waktu dan selalu berjamaah: 2%
-
Selalu shalat lima waktu dan sering berjamaah: 7,7%
-
Selalu shalat lima waktu dan kadang-kadang berjamaah: 29,2%
-
Sering shalat lima waktu (tidak selalu): 33,8%
-
Kadang-kadang shalat lima waktu: 26,8%
-
Tidak pernah shalat lima waktu: 0,4%
Dari angka-angka ini, terlihat bahwa mayoritas Muslim Indonesia memang memiliki kesadaran akan kewajiban shalat, namun belum sepenuhnya konsisten dalam pelaksanaannya.
Pengaruh Usia terhadap Konsistensi Shalat
Survei juga mencatat adanya korelasi antara usia dan kepatuhan dalam shalat. Generasi muda, terutama mereka yang tergolong dalam kategori Gen Z dan milenial awal, cenderung memiliki tingkat konsistensi shalat yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih tua.
Hal ini menimbulkan keprihatinan tersendiri, mengingat kelompok muda adalah generasi penerus bangsa dan agama.
Tantangan dan Solusi
Azzam Mujahid Izzulhaq, pendiri AMI Group dan AMI Foundation, mengungkapkan bahwa rendahnya tingkat kepatuhan terhadap shalat ini harus menjadi perhatian bersama. Menurutnya, edukasi agama yang lebih personal dan relevan dengan kehidupan generasi muda perlu diperkuat.
“Kita harus menghadirkan Islam yang ramah, bukan marah. Pendekatan dakwah harus penuh kasih, bukan caci,” ujarnya.
Ia juga menargetkan bahwa pada tahun 2025, minimal 50% Muslim Indonesia rutin shalat lima waktu, melalui program edukasi, kampanye publik, serta sinergi antara lembaga dakwah, lembaga pendidikan, dan media.
BACA JUGA: 5 Alasan Mengapa Jangan Tinggalkan Shalat Sunnah Rawatib
Data ini bukan untuk menghakimi, melainkan menjadi cermin sekaligus panggilan untuk memperbaiki diri. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kualitas keislaman warganya.
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya shalat lima waktu bukan hanya soal ibadah individu, melainkan juga soal membangun masyarakat yang disiplin, tertib, dan spiritual. []