Oleh: Ustaz Felix Y Siauw
ISLAM itu bukan hanya sekedar ilmu, tapi lebih dari itu, Islam juga membahas tentang pantas dan tidak pantas. Jadi melebihi hanya baik dan buruk, yakni etis atau tidak.
Misalnya dalam hal menyampaikan kebenaran, maka Islam mengajarkan kita untuk tidak hanya teguh dengan kebenaran, tapi juga pandai dalam menyampaikannya.
Ibarat memberikan buah apel pada tetangga, maka tidak etis bila apel itu kita lemparkan ke kacanya, tapi Islam ajarkan untuk pilih yang paling ranum, kupaskan, sajikan padanya.
Benar belum tentu baik, yang baik belum tentu benar. Kita perlu keduanya dalam dakwah, menyampaikan kebenaran dengan cara yang paling baik, itulah Islam.
Yang parah, sudah salah lalu kasar, keliru tapi ngotot, tak paham tapi berlagak tahu. Tentu saja ini soalan lain lagi, yang begini jelas sekali tak memahami hakikat Islam.
Kembali lagi soalan etika, soalan adab. Kita Muslim perlu banyak belajar lagi, padahal ulama-ulama yang kita pelajari dalam sejarah jelas mencontohkannya.
Memang benar ucapan Laits bin Sa’ad, “Kalian lebih perlu akan adab yang sedikit ketimbang ilmu yang banyak”. Maksudnya tiada guna ilmu segudang bila adab tak punya. []