Oleh: Ummu Nazry
Pemerhati Generasi
Ayumela1977@gmail.com
LAKI-laki yang tidak akan pernah beruntung dalam hidupnya yaitu laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu (ad-dayyuts).
Sabda Rasulullah SAW :
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ: حَدَّثَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” ثَلَاثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِمُ الْجَنَّةَ: مُدْمِنُ الْخَمْرِ، وَالْعَاقُّ، وَالدَّيُّوثُ “، الَّذِي يُقِرُّ فِي أَهْلِهِ الْخَبَثَ
Dari Sâlim bin Abdullah bin Umar, berkata: Abdullah bin Umar ra. bercerita kepadaku bahwa Rasûlullâh SAW bersabda, “Tiga orang yang Allâh haramkan surga untuk mereka: pecandu khmar (minuman keras), anak yang durhaka, dan dayûts, orang yang membenarkan keburukan di keluarganya”. (HR. Ahmad).
Akibatnya ia akan membiarkan lelaki lain menikmati kecantikan dan lekuk tubuh istrinya. Ia membiarkan istrinya mengumbar auratnya di hadapan laki-laki asing, bahkan menyuruh istrinya untuk bertabaruj, agar tampil cantik di hadapan lelaki asing (ajnabi). Sungguh lelaki tersebut adalah lelaki yang tidak pernah beruntung.
Alih-alih ingin menampilkan keunggulan yang dimiliki sang istri berupa kecantikan dan kemolekan tubuh, yang terjadi adalah sang lelaki (suami) mendapatkan kehinaan akibat perilaku sang istri. Yaitu tumpukan dosa yang dibuat sang istri yang “ditransfer” masuk “rekening” dosa suami. Semakin “liar” sang istri, semakin bertambah banyak tambahan dosa bagi suami.
BACA JUGA: Wahai Suami, Istri Anda akan Senang jika Ditawari Bantuan
Wajar saja jika hari ini terjadi banyak perselingkuhan, sebab sang suami membiarkan bahkan menyuruh istrinya berdandan mempercantik diri ketika keluar rumah. Di mana seharusnya kecantikan dan kemolekan sang istri hanyalah untuk suami semata. Inilah fenomena akhir zaman, yaitu terjadi eksploitasi besar-besaran suami terhadap para istri yang kadangkala direstui dan diridhoi oleh para suami. Entah karena motif gengsi, alasan ekonomi atau yang lainnya.
Lihatlah, berapa banyak wanita yang telah bersuami menjadi model majalah pria dewasa dengan mengeksploitasi kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Sementara rasa risih telah hilang lenyap di hati sang suami melihat foto syur istri di majalah pria dewasa. Jangankan untuk melarang, sekadar menasihati saja mungkin tidak akan dilakukan para lelaki yang tidak beruntung ini.
Apa boleh buat, seperti inilah kenyataan hidup di zaman peradaban syahwat seperti saat ini. Manusia lupa dengan ajaran agamanya sendiri. Bahkan menafikan nilai moral yang ada dalam agama. Wajarlah jika kerusakan moral banyak terjadi di lingkungan kehidupan masyarakat. Sungguh sangat tidak manusiawi.
Karena itu haruslah ada upaya untuk mengembalikan jati diri para lelaki yang tidak beruntung ini agar menjadi lelaki yang beruntung. Yaitu dengan kembali menghadirkan rasa “cemburu” di hatinya. Agar ia dapat menjaga kehormatan diri dan kehormatan para istri yang ada dalam tanggung jawabnya. Untuk mendidiknya agar menjadi istri yang shalihah, yaitu istri yang dapat menyelamatkan suami dari panas api neraka.
Suami hendaklah menjaga para istri agar tidak mengumbar kecantikan dan kemolekan tubuhnya di kehidupan umum, di pasar, di kantor, di tempat kondangan, di sekolah dan di tempat umum lainnya. Suami juga meminta agar para istri memakai pakaian yang menutup auratnya saat berada di kehidupan umum, berdandan sewajarnya tidak sampai bertabarruj. Bersikap sewajarnya tidak sampai “mengundang” niat tidak baik yang bisa “menodai” hati lelaki lain.
BACA JUGA: Allah Tidak akan Melihat Kepada Wanita yang Tidak Bersyukur kepada Suaminya
Suami juga harus mendidik para istri dengan didikan agama, selalu menasihatinya dengan cara yang baik dan lemah lembut dan mengingatkannya pada tanggung jawabnya sebagai ibu dan pengatur urusan keluarga.
Karenanya, para lelaki yang telah memiliki status sebagai suami, mau tidak mau, suka tidak suka, harus memiliki keilmuan yang selevel lebih tinggi dari para istrinya, agar ia mampu mendidiknya dengan baik.
Mencari ilmu senantiasa harus tetap terjaga semangatnya, dekat dengan para ulama untuk menimba ilmu menjadi keharusan para lelaki, agar menjadi lelaki yang beruntung. Yaitu lelaki yang dapat menjaga diri dan keluarganya dari panas api neraka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrîm/66: 6). Wallahualam. []
OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.