LEMPAR jumrah adalah rangkaian terakhir ibadah haji. Bukan tanpa hambatan, suhu udara tinggi dan banyaknya jemaah yang berkumpul tentu menjadi sebuah kesulitan. Namun sejumlah media mengabarkan pada Sabtu (2/9/2017) bahwa proses lempar jumroh para jemaah haji berjalan lancar tidak mengalami gangguan apapun. Mulai dari kesehatan hingga keselamatan mereka selama menjalani rangkaian ritual ibadah haji.
Namun belum banyak yang mengetahui apa yang melatarbelakangi peristiwa lempar jumrah yang sering disebut dengan melempar batu atau merajam setan. Berikut ini asal usul ritual lempar jumroh seperti dikutip dari berbagai sumber.
Sabda Nabi Muhammad SAW:
“Sesungguhnya, diadakannya thawaf di Ka’bah, sai antara Shafa dan Marwa dan melempar jumrah, adalah untuk mengingat Allah.” (HR. Abu Daud no. 1888. Di hasankan oleh Al-Arnauth)
Setelah menyampaikan hadits ini, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “Inilah hikmah dari ibadah melempar jumrah. Oleh karena itu, (saat melempar jumrah) orang-orang bertakbir di setiap lemparan, mereka tidak mengucapkan, “A’uudzubillahi minasy syaithanir rajiim” (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).
Para jemaah justru bertakbir,”Allahu akbar,” ketika melempar jumrah sebagai bentuk pengagungan kepada Allah yang telah mensyariatkan ibadah melempar jumrah.” (Majmu’ Fatawa War Rasaa-il Ibni ‘Utsaimin, 3/133)
Ibnu Abbas RA meriwayatkan:
“Ketika Ibrahim kekasih Allah melakukan ibadah haji, tiba-tiba Iblis menampakkan diri di hadapan beliau di jumrah Aqobah. Lalu Ibrahim melempari setan itu dengan tujuh kerikil, hingga iblis itupun masuk ke tanah . Iblis itu menampakkan dirinya kembali di jumrah yang kedua. Lalu Ibrahim melempari setan itu kembali dengan tujuh kerikil, hingga iblis itupun masuk ke tanah. Kemudian Iblis menampakkan dirinya kembali di jumrah ketiga. Lalu Ibrahim pun melempari setan itu dengan tujuh kerikil, hingga iblis itu masuk ke tanah.”
Riwayat tersebut dapat diartikan setan akan merasakan sakit dan terhina bila melihat seorang mukmin mengingat Allah dan taat menjalani perintah Allah. []