IBLIS memang sangat membenci manusia. Ia tidak akan membiarkan manusia menemukan jalan kebenaran. Ketika manusia menemukannya, maka Iblis akan memalingkan perhatian manusia itu agar kembali melihat pada jalan yang salah. Itulah Iblis, tak suka melihat manusia bahagia berada dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Untuk melancarkan misinya, maka Iblis rela melakukan berbagai macam cara. Ya, cara apapun ia tempuh agar manusia tersesat. Termasuk melalui sajadah. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa! Sebab, misinya begitu kuat, maka ia mampu melakukan tiga cara menyesatkan manusia melalui sajadah. Apa sajakah itu?
1 Masuk ke Dalam Diri Setiap Pemilik Saham Industri Sajadah
Hal pertama yang dilakukan oleh Iblis lewat sajadah adalah masuk ke dalam diri setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan menjebak pemilik saham industri sajadah tersebut dengan mimpi untung besar. Tentu saja demi keuntungan besar tersebut membuat orang-orang itu tega memeras buruh untuk bekerja dengan memberikan gaji di bawah rata-rata.
2 Masuk ke Dalam Diri Setiap Desainer Industri Sajadah
Tidak hanya masuk ke dalam diri pemiliki saham industri sajadah, ternyata Iblis juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Di sinilah ia akan menumbuhkan gagasan agar para desainer tersebut membuat sajadah yang lebar-lebar. Untuk apa?
Tujuannya adalah untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum muslimin yang menggunakan sajadah tersebut. Selain itu, hal ini juga akan membuat Iblis lebih leluasa masuk ke dalam barisan shalat. Dengan sajadah yang lebar tersebut akan membuat barisan shaf menjadi renggang, di sinilah Iblis beraksi menggoda manusia ketika shalat. Padahal sebenarnya kita diperintahkan untuk merapatkan shaf saat melaksanakan shalat.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Apakah kalian tidak berbaris sebagaimana berbarisnya para malaikat di sisi Rabb mereka?” Maka kami berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana berbarisnya malaikat di sisi Rabb mereka?” Beliau menjawab, “Mereka menyempurnakan barisan-barisan (shaf-shaf), yang pertama kemudian (shaf) yang berikutnya, dan mereka merapatkan barisan,” (HR. Muslim, An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah).
3 Masuk ke Dalam Diri Pemilik Sajadah Lebar
Cara terakhir Iblis untuk menyesatkan manusia lewat sajadah adalah dengan masuk ke dalam diri pemiliki sajadah lebar. Pemilik sajadah lebar diidentikkan dengan orang yang memiliki kekayaan. Hal ini memudahkan Iblis untuk merasuki pikirannya agar selalu merasa diri lebih tinggi dibanding orang lain.
Saat shalat, mereka akan meletakkan sajadah lebarnya di atas sajadah kecil milik orang lain. Tidak mau kalah, pemilik sajadah kecil juga akan melakukan hal yang sama. Hal ini mereka lakukan dari shalat tersebut berlangsung hingga berakhir. Di atas sajadah inilah Iblis telah mengajari manusia agar selalu menguasai orang lain.
Wah, ternyata dari sajadah juga kita bisa terjerumus pada jalan yang salah. Oleh sebab itu, kita harus lebih cerdas dalam menyikapi hasutan Iblis. Bagaimana caranya?
Sebagai pemilik saham sajadah, ia harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah dan menyadari bahwa keuntungan akan ia peroleh dengan sendirinya jika bekerja dengan baik sesuai syariat Islam. Kemudian, bagi orang yang mendesain sajadah, harus lebih menggunakan kemampuan berpikirnya, agar tidak membubazirkan kain, artinya bentuklah sajadah sesuai dengan kebutuhan, tidak lebih dan tidak kurang. Sedangkan, bagi pengguna sajadah lebar dan kecil, seharusnya bisa saling melengkapi. Tidak usah saling menimpa, tetapi berendengan saja. Hal ini mencerminkan bahwa umat Muslim itu bersatu. Wallahu ‘alam. []
Sumber: infoyunik.com