JAKARTA–Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah membuka Waroeng Makan Dhuafa di halaman gedung pusat Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (10/03/2017).
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, program tersebut juga sebagai simbol warna dakwah, pemberdayaan, dan keberagaman.
“Karena dakwah itu tidak melulu ceramah dan sebagainya. Salah satu instrumen dakwah adalah membantu yang miskin,” ujarnya seperti dilansir oleh hidayatullah.
Upaya ini, jelas Dahnil, sekaligus menepis tuduhan bahwa umat Islam anti toleransi dan tidak menghargai keberagaman.
Baca Juga: Yuk Donasi Program Waqaf 100 Hijab Syar’i untuk Indonesia
“Kita tegaskan ini toleransi yang otentik, siapa pun yang merasa dhuafa bisa datang kesini. Kami tidak tanya apa agamanya,” ungkapnya.
Karenanya, cara ini, menurut Dahnil, secara simbolik juga merupakan pesan toleransi yang dirawat oleh umat Islam.
Termasuk, lanjutnya, mencerminkan watak dakwah Muhammadiyah yang menggembirakan dan memajukan, serta membantu kaum dhuafa dan mustadhafin (lemah).
“Itu yang kita sebut manifestasi Muhammadiyah sebagaimana filosofi Surat Al-Maun,” tandasnya.
Nantinya, Waroeng Makan Dhuafa ini akan dibuka pada setiap hari Jumat. Dan akan mengundang para tokoh untuk ikut melayani dalam memberi makan 100 hingga 150 porsi. []