SENANTIASA Rasulullah ﷺ selalu mengingatkan kepada para sahabatnya untuk memperhatikan lidahnya. Jangan sampai lidah tersebut digunakan untuk sesuatu hal yang akan menimbulkan kejelekan bagi dirinya. Tatkala pada hari kiamat dia tidak bisa mempertanggung jawabkan semua ucapan yang keluar dari mulutnya.
Maka lidah bisa memasukkan seseorang ke dalam surga akan tetapi dia juga bisa menjerumuskan pemiliknya jauh ke dalam neraka.
Tanda kesempurnaan Islam dan Iman seseorang salah satunya adalah dengan jalan menjaga lidah dari segala sesuatu ucapan yang tidak memberikan manfaat serta faedah. Karenanya barangsiapa yang bisa menjaga lidahnya maka sungguh dia telah mendapatkan keberuntungan dan keselamatan di dunia dan di akhirat.
BACA JUGAL: Waspada, Ini 10 Penyakit Lisan yang Patut Dihindari
Kita juga perlu mengetahui akan beberapa hal yang berkaitan dengan kewajiban menjaga lisan. Ayat Al-Qur’an yang menjadi dasar dalam menjaga lisan ini adalah
“Dan janganlah kamu bersikap pada apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban,” (QS. Al-Isra`: 36).
Ada juga hadist yang menjadi dasar untuk kita menjaga bicara kita yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam,” (HR.Bukhari hadits no. 6089 dan Muslim hadits no. 46 dari Abu Hurairah).
Keutamaan menjaga Lidah di antaranya yaitu:
“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang yaitu orang yang diam namun berpikir atau orang yang berbicara dengan ilmu,” (Abu Ad-Darda’).
“Segala sesuatu akan bermanfaat dengan kadar lebihnya, kecuali perkataan. Sesungguhnya berlebihnya perkataan akan membahayakan,” (Anas bin Malik ).
“Awal ibadah adalah diam, kemudian menuntut ilmu, kemudian mengamalkannya, kemudian menghafalnya lantas menyebarkannya,” (Sufyan Ats-Tsauri).
Hikmah Menjaga Lisan:
BAC AJUGA: Lisan yang Menyakiti bagai Paku yang Menancap pada Kayu
Akan mendapatkan keutamaan daripada melaksanakan perintah Allah dan juga Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Dasar dari hal tersebut adalah sebuah hadist yang berbunyi :”Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Bukhari no. 6090 dan Muslim no. 48).
Akan mendapat jaminan surga yang datangnya dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadistnya yaitu yang artinya :”Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Al-Bukhari no. 6088).
Akan memiliki kedudukan tersendiri dalam agama Islam ini. Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah yang terdapat dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab : “(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan tangan dan lisannya.” (HR. Al-Bukhari no. 11, Muslim no. 42). []