• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 12 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Lika-liku Perjalanan Cinta Pak Harto dan Bu Tien

Oleh Ari Cahya Pujianto
7 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Presiden Suharto, Presiden Soeharto

Foto: Ist/Net

0
BAGIKAN

MEMBICARAKAN  tentang sosok Soeharto, pikiran kita pasti akan tercabang dalam dua hal, pertama tentang enaknya hidup di masa kepemimpinannya yang apa-apa serba murah, tingkat keamanan masyarakat yang sangat terjamin, tentang kekayaan keluarga Cendana yang tak terhitung jumlahnya yang kedua tentang runtuhnya era kepemimpinan Soeharto akibat krisis moneter.

BACA JUGA: Terungkap, Soeharto Sempat Tak Punya Uang di Masa Pensiunnya

Di balik semua itu, terselip cerita tentang kisah cinta antara Pak Harto dan Bu Tien yang melegenda, namun tak banyak orang mengetahuinya.

Kisah cinta Pak Harto dan Bu Tien berawal dari sebuah perjodohan, Pak Harto yang pada saat itu berusia 26 tahun berpangkat letkol dan sedang bertugas di Jakarta.

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

Perjodohan itu dimulai saat dirinya didatangi oleh keluarga Prawirowihardjo yang tidak lain merupakan paman sekaligus orang tua angkatnya, pembicaraan keduanya layaknya seorang ayah dan anak.

Di Tengah-tengah pembicaraan, tiba-tiba tiba Ibu Prawiro bertanya kepada Pak Harto tentang rencana pernikahan. Namun, pertanyaan bibi sekaligus ibu angkatnya tersebut tidak begitu serius ditanggapi pak harto.

Meski tak dianggap serius oleh pak harto, Ibu Prawiro terus mendesak dan mengingatkan Pak Harto pentingnya sebuah pernikahan yang tidak boleh terhalangi oleh apapun termasuk perang.

Kemudian, desakan tersebut dibalas sebuah pertanyaan oleh Pak hHrto, “Tetapi, siapa pasangan saya? Saya balik bertanya kepada mereka. Saya tidak punya calon.”

Mendengar pertanyaan Pak Harto, Ibu Prawiro pun meminta Pak Harto agar tidak pusing dengan masalah perjodohan. Ibu Prawiro ternyata telah memiliki calon yang cocok untuk mendampingi Pak Harto.

“Kamu masih ingat dengan Siti Hartinah, teman satu kelas adikmu, Sulardi, waktu di Wonogiri?” tanya Ibu Prawiro.

Sambil mengingat sosok yang dilontarkan Ibu Prawiro, Pak Harto kembali membalas dengan sebuah pertanyaan, “Tetapi, bagaimana bisa?”

Pak Harto menjelaskan ketidakyakinan dirinya untuk menjadikan Ibu Tien menjadi istrinya, alasannya yakni karena Ibu Tien putri seorang bangsawan Jawa, sedangkan Pak Harto hanyalah anak seorang petani.

Advertisements

“Apa dia akan mau? Apa orang tuanya akan memberikan? Mereka orang ningrat. Ayahnya, Wedana, pegawai Mangkunegaran,” ungkap Pak Harto.

Di tengah ketidakpercayadirian Pak Harto, Ibu Prawiro mencoba terus membujuknya agar tetap berbesar hati dan berjanji berjanji akan mengurus semuanya, dengan jaminan kedekatannya dengan keluarga Kandjeng Pangeran Harjo (KPH) Soemoharjomo, ayah dari Ibu Tien.

Setelah meyakinkan Pak Harto secara tidak disangka-sangka, keluarga KPH Soemarjomo mau menerima tawaran Ibu Prawiro yang akan menjodohkan Pak Harto dan Ibu Tien.

Setelah tawaran tersebut diterima, Akhirnya, kedua keluarga itu sepakat untuk menggelar upacara ‘nontoni’, mempertemukan antara calon pengantin pria dengan calon pengantin wanita.

“Agak kikuk juga, sebab sudah lama saya tidak melihat Hartinah dan keragu-raguan masih ada pada saya, apakah dia akan benar-benar suka kepada saya,” ujar Pak Harto.

Suasana saat prosesi ‘nontoni’ berlangsung ternyata cukup baik dan hangat. Tanpa harus menunggu lama, pertemuan itu berujung pada pembicaraan mengenai penentuan hari pernikahan.

BACA JUGA: Mogok Mengajar Kian Meluas, Pemerintah Diminta Responsif

“Ini rupanya benar-benar jodoh saya,” kata Pak Harto. Pernikahan pun dilangsungkan pada tanggal 26 Desember 1947 di Solo, dalam suasana penuh kesederhanaan, karena perang tengah berkecamuk kala itu.

Saat itu Belanda masih sibuk dengan agresi-agresinya. Maka agar tidak mengundang perhatian mereka, pernikahan ini dilangsungkan sangat sederhana. Bahkan katanya pencahayaan pun dari lilin-lilin saja. Meskipun begitu, suasana pun khidmat luar biasa. Akhirnya resmi lah pernikahan keduanya, meskipun tanpa foto ataupun cerita-cerita soal mas kawin apa yang diberikan Pak Harto kepada istri tercintanya itu. []

Tags: buSoehartotien
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Di Balik Rahasia Tangan Manusia

Next Post

Gaza kembali Menangis, Seorang Bocah Syahid Ditembus Timah Panas Israel

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
syekh nawawi, nawawi

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

16 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Shalat Khusyu, Shalat Tarawih, Muwashofat

10 Muwashofat (Karakteristik) Seorang Muslim

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat

Hura-hara Hari Kiamat

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0

Tolak Lamaran Nikah, Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0

Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0
Penyebab Suhu di Indonesia

Suhu panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global.

Lihat LebihDetails

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.