PERANG Khandaq adalah salah satu perang terkenal yang diperjuangkan oleh umat Islam ketika melawan orang-orang Yahudi. Perang itu juga dikenal sebagai perang Ahzab dan perang parit.
Azhab artinya dalam kata Arab adalah kelompok. Dinamakan demikian karena berbagai kelompok Yahudi bersama-sama melawan umat Islam. Berikut adalah beberapa fakta yang terjadi di perang Khandaq.
1. Perang khandaq dimulai pada 31 Maret 627. Setelah kekalahan di Bader, Abu Sufain ingin membalas dendam kepada umat Islam. Jadi inilah alasan utama perang Khandaq. Untuk tujuan ini, dia memanggil berbagai kelompok orang Yahudi di Madinah untuk bekerja sama.
Pemimpin utama Bani Nazir datang ke Makah dan bertemu dengan Abu Sufyan. Kelompok ini meliputi Hai Bin Akhtab, Salam Bin Mushkam dan Kinana Bin Ahliqaq.
BACA JUGA: Mush’ab bin Umair, Pendekar di Perang Uhud
2. Dengan bantuan suku-suku dari daerah lain yang diberi nama Bani Ghuffan dan Bani Asad, Abu Sufyan berhasil mengerahkan empat ribu orang. Abu Sufyan adalah pemimpin utama pasukan ini namun bendera tersebut diberikan kepada Asma putra Talha Bin Talha. Saat tentara bergerak menuju Madinah, beberapa suku lagi bergabung dengan mereka dan menghasilkan 10.000 tentara.
Saat orang-orang Yahudi bersiap untuk perang melawan umat Islam, empat orang dari Bani Khaza bergegas ke Madinah dan memberi tahu Nabi Muhammad (S.A.W) tentang serangan tersebut.
3. Perang ini dinamai Khandaq karena dalam bahasa Persia berarti parit. Saat Nabi Muhammad mengetahui bahwa sekitar 10.000 tentara akan menyerang kaum Muslimin, Nabi mulai menyiapkan pasukan. Namun karena waktu yang sangat sempit, hanya sekitar 3.000 tentara kaum Muslimin saja.
4. Pada saat itu, salah satu sahabat yang bernama Salman al Farisi yang berasal dari Persia menyarankan Nabi untuk menggali parit. Kota Madinah dikelilingi oleh pegunungan berbatu dari tiga sisi. Hanya dari satu sisi saja ada jalan masuk kota. Tidak demikian halnya di sisi utara sehingga umat Islam memutuskan untuk menggali parit di sisi utara kota. Semua Muslim berpartisipasi menggali parit di bawah kepemimpinan Nabi. Nabi sendiri ikut menggali parit. Semua pria Muslim sudah bersiap untuk berperang dan wanita dan anak-anak berada di tempat yang aman di dalam kota.
Ketika orang-orang Yahudi yang berada di bawah pimpinan Abu Sufyan tiba di medan perang, mereka terkejut melihat pengaturan yang dilakukan oleh kaum Muslimin. Mereka merasa kecewa karena tidak ada cara untuk mencapai ke dalam kota.
5. Pada saat yang sama, suku lain dari Madinah bernama Bani Qurazia yang sudah membuat kesepakatan dengan kaum Muslim, berkhianat dan bergabung dengan tentara Abu Sufyan. Kaum Muslim ketakutan, beberapa dari mereka juga ingin meninggalkan medan perang namun Nabi mengatakan kepada mereka bahwa Allah beserta mereka.
Amr bin Abu Dawud terkenal dengan keberaniannya dibunuh Ali bin Abi Thalib dengan cara yang sangat berani. Tentara Yahudi terkejut dengan kematian Amr Ibin Abdawaood. Perubahan cuaca tiba-tiba dan angin dingin mulai bertiup dari laut. Angin sangat dingin dan kencang sehingga tidak mungkin ada orang yang memegang tenda dan tempat berlindungnya. Abu Sufyan sangat kecewa dengan situasi ini dan akhirnya dia menarik mundur pasukannya. Inilah kemenangan agung umat Islam dalam peperangan Khandaq. []