JAKARTA–Belum sepekan pasca pengakuan Presiden Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel dan AS akan memindahkan Kedubesnya ke Yerusalem. Dalam sejarahnya PBB membagi wilayah tersebut menjadi tiga yaitu Palestina, Yahudi (Israel) dan Yerusalem yang merupakan sebagai internasional teritory.
Pernyataan Trump mengundang reaksi dunia, padahal menurut Trump hanya menjalankan perntah Kongres AS. Bahkan unjuk rasa juga terjadi di Eropa seperti di London, Berlin, Prancis dan lain-lain.
Peneliti Timur Tengah P2P LIPI Drs. M. Hamdan Basyar Msi mengatakan, Israel menolak klaim Yerusalem sebagai kota suci islam karena menurutnya Al Quran tidak pernah menyebut Al Quds dan Muhamad tidak pernah menginjakan kakinya di Yerusalem.
“Al Aqsa menurut Israel ada di Kairoun, Tunisia atau damaskus, suriah. Ini merupakan usaha-usaha kaum yahudi untuk memisahkan persoalan yerusalem dengan umat Islam, juga menargetkan permusuhan Islam dan kristen seperti Perang salib,” katanya kepada Islampos.com Selasa (12/12/2017).
Hamdan menjelaskan, Israel beruaha menemukan situs adanya stempel bekas Romawi di Yerusalem khusunya didekat Masjid Al Aqsa. Padahal secara jelas lanjut Hamdan, Yerusalem sesuai resolusi PBB adalah wilayah teritori internasional.
“Resolusi PBB nomor 242 juga sudah memerintahkan Israel menyerahkan wilayah yerusalem hasil rampasan perang tahun 1967 yang diambil oleh Israel kepada Palestina termasuk wilayah Yerusalem Timur. Namun, tidak digubris oleh Israel, dan heranya PBB diam saja resolusinya dilanggar Israel. []
Reporter: Rhio