JAKARTA—Seorang karyawan PT Sky Pacific Indonesia bernama Krisma Wijaya, lolos dari maut yang menjemput 181 penumpang Lion Air JT 610, Senin (30/10/2018) lalu.
Pemuda lulusan SMK Tunas Harapan Bogor itu tak jadi terbang bersama peswat nahas itu karena dia mengajukan pengunduran diri dari pekerjaannya tiga hari sebelum keberangatan ke Pangkal Pinang. Padahal, Krisma telah tercatat sebagai pemesan satu kursi di pesawat tersebut.
BAC AJUGA: ‘Kata-kata Terakhir’ Korban Lion Air: Biarlah Mati, paling Mati di Pesawat
Krisma menuturkan firasat yang membuat tekadnya kuat untuk tidak berangkat dalam perjalanan itu.
Pada Jumat (26/10/2018), setelah beberapa jam tiket pesawat dipesan oleh pihak perusahaan, Krisma mendadak sakit. Sekujur tubuhnya menggigil dan pegal-pegal.
“Sebelumnya saya baru pulang dari Riau. Keluarga pada sakit semua. Badan saya sakit, meriang. Keluarga saya juga semua sakit,” kata Krisma seperti dilansir dari VIVA.
Akshirnya, Krisma memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan pada Sabtu (27/10/2018). Singkatnya, takdir menjauhkan Krisma dari tugas ke Pangkal Pinang.
Menurut Teguh Pribadi, penyedia lapangan PT Sky Pacific Indonesia, perusahaannya awalnya menugaskan Darwin Harianto, Rohmanir Pandi Sagala, dan Krisma Wijaya.
“Kami pun memesan e-tiket melalui aplikasi Jumat, 26 Oktober. Keberangatan ini untuk tugas di Pangkal Pinang melakukan penelitian lingkungan di PT Sawindo Kencana, PT Indotrust, dan lainnya,” kata Teguh.
BACA JUGA: Lion Air Siapkan Uang Duka Rp 25 Juta untuk Pemakaman Korban
Namun, perusahaan akhirnya menunjuk Arif Yustian (Iyus) sebagai pengganti Krisma Wijaya yang mengajukan pengunduran diri pada 27 Oktober 2018.
Kursi penumpang nomor 171 milik Krisma Wijaya pun kosong. Krisma mengaku bersedih atas kecelakaan yang menimpa rekan kerjanya. Terlebih karena Arif Yustian atau Iyus menggantikannya dalam tugas itu lalu menjadi korban kecelakaan Lion Air. []
SUMBER: VIVA