IBNU Qoyyim al-Jauziyyah rohimahullah berkata,
Allahu ta’ala berfirman:
قَالَ تَعَالَى فَأَمَّا الْأِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ كلا أَي لَيْسَ كل من وسعت عَلَيْهِ وأكرمته وَنعمته يكون ذَلِك إِكْرَاما مني لَهُ وَلَا كل من ضيّقت عَلَيْهِ رزقه وابتليته يكون ذَلِك إهانة مني لَهُ
“Adapun manusia apabila Robbnya memberi ujian dengan memuliakan dan memberikan kenikmatan-kenikmatan kepadanya, maka ia berkata Robbku telah memuliakanku dan apabila Robbnya memberi ujian dengan membatasi rezekinya, maka ia berkata Robbku telah menghinakanku.. sekali-kali tidaklah demikian..!”
(maksudnya) yaitu
▪️ Tidaklah setiap orang yang Allah beri keluasan, kemuliaan, dan kenikmatan kepadanya berarti Allah memuliakannya.
BACA JUGA: 6 Hal Pelancar Rezeki
▪️ Demikian pula tidaklah setiap orang yang Allah beri kesempitan rezeki dan ujian kepadanya berarti Allah menghinakannya.”
[ Al Fawaid, juz 1, hlm. 155 ] | Berbagi Ilmu
———-••♛♛♛••———-
ISLAMPOS MEDIA
Islampos Media merupakan WhatsApp Group yang berisikan informasi dan bahasan seputar Islam (sirah, fiqih, aqidah, motivasi, ibrah, hadist, dsj)
Yuuk untuk teman – teman yang ingin bergabung di WhatsApp Islampos ini silahkan join di ↓↓↓↓
Silakan untuk share, semoga menjadi amal kebaikan []