IRAK—Warga kota Karbala dilaporkan telah memprotes perintah pemerintah setempat yang melarang manekin perempuan dengan pakaian terbuka dipajang di jalan-jalan. Karbala merupakan tanah suci bagi penganut Syiah.
“Pemerintah daerah telah memasang poster-poster peringatan terhadap perilaku tidak senonoh yang terpampang di sekitar kota tersebut,” kata anggota dewan Nasser Hussein al-Khozali seperti dikutip Alaraby pada Ahad (24/12/2017).
Pemerintah kota Karbala juga melarang warganya untuk tidak “Memajang manekin perempuan dengan pakaian terbuka.” Selain itu pemerintah juga melarang warga “menjual film tidak senonoh, musik atau kata-kata tidak senonoh di tempat umum.”
Poster-poster tersebut ditandatangani oleh sebuah “komite pelaksana penjaga kesucian Karbala.” Pemerintah juga memperingatkan bahwa sanksi akan diambil terhadap pelanggar hukum.
Namun tidak semua orang mendukung keputusan ini.
“Mendengarkan musik adalah bagian dari kebebasan pribadi. Tidak ada yang bisa melarangnya karena saya tidak merugikan siapa pun dengan melakukan itu,” kata seorang supir taksi Majah Hassan, saat sebuah lagu dimainkan dari radio mobilnya.
Ahmad Hussein, seorang penjual pakaian wanita juga mencerca keputusan yang menurutnya melanggar kebebasan dan merugikan bisnis seseorang.
“Dewan provinsi cukup memperbaiki jalan dan memperbaiki pelayanan publik agar lebih baik,” katanya.
Kepala asosiasi masyarakat sipil mengatakan keputusan dewan tersebut tidak berbeda dengan peraturan kasar yang diberlakukan oleh kelompok Daesh yang dikalahkan di Irak awal bulan ini.
“Keputusan semacam ini, yang diduga berdasarkan agama, sebenarnya tidak berbeda dengan ideologi Daesh,” kata Ehab al-Wazarni. []