ARAB SAUDI–Sebuah lukisan yang terinspirasi dari kisah nyata seorang petugas kebersihan di Masjidil Haram viral di media sosial.
Lukisan ini karya Nabila Abduljadayel, seorang seniman dan duta untuk bantuan kemanusiaan dari Arab Saudi. Nabila dengan apik menggambarkan situasi terkini di masjid yang kerap didatangi ribuan umat Islam itu.
Dia berhasil menangkap kekosongan, keheningan, dan kontemplasi di Masjidil Haram selama lockdown karena virus Corona. Lukisan itu betul-betul mencerminkan keputusan bersejarah yang diambil oleh otoritas Arab Saudi untuk menutup Masjidil Haram dengan melarang shalat di area itu untuk melindungi orang dari infeksi.
BACA JUGA:Â Bikin Haru, Orang Ini Bisa Dekati Kabah padahal Masjidil Haram Ditutup Sementara Akibat Wabah Covid-19
Nabila memberi judul lukisan itu dengan “Isjod wa Iqtareb”. Seorang petugas kebersihan yang berlutut di depan Ka’bah. Dia menjadi satu-satunya jamaah di sana.
“Inspirasi karya ini didasarkan pada momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tiada bandingnya ketika saya sadar bahwa untuk pertama kalinya dalam hidup saya tidak dapat mengunjungi Masjidil Haram,” ujar Nabila seperti dikutip Siasat.
“Itu membuat saya menyadari betapa suatu kehormatan, hak istimewa, dan berkah untuk bisa bisa berada di sana,” dia menambahkan.
Dan, ternyata justru sosok-sosok yang sebelumnya, bisa jadi, disepelekan yang tetap bisa mengunjungi Ka’bah saat virus Corona mewabah. Mereka adalah petugas kebersihan masjid.
“Para pekerja anonim tak bernama dan tak berwajah yang sama itu, yang cenderung kita anggap remeh, memiliki peluang terbaik di dunia,” dia menambahkan.
Nabila mengatakan lukisan itu terinspirasi dari sebuah foto yang viral lebih dulu. Dalam foto tersebut seorang petugas kebersihan yang tak diketahui namanya bersimpuh sendirian di depan ka’bah.
BACA JUGA:Â Kisah Pemuda Mualaf, Kuasai 14 Bahasa sampai Mimpi Lihat Kabah
Foto itu kian dramatis dengan sudut pandang dari atas sehingga betul-betul menampakkan Masjidil Haram yang nyaris kosong dengan hanya satu pengunjung, petugas kebersihan itu. Situasi itu bertolak belakang dengan hari-hari sebelumnya, dengan ribuan orang beribadah.
“Para pekerja yang tak diketahui namanya itu dan tak terkenal yang kita remehkan justru yang memiliki peluang terbaik di dunia,” kata Nabila.
“Peristiwa ini mewujudkan iman kita. Ini menegaskan kembali betapa pentingnya kerendahan hati. Itulah yang menunjukkan bagaimana kita semua sama di mata Tuhan,” dia menambahkan. []