JAKARTA–Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin kembali menjadi buah bibir warganet karena dianggap mendukung lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT), karena beberapa waktu lalu Menag pernah memberikan apresiasi atas adanya event pemberian penghargaan kepada LGBT.
Namun Lukman Hakim Saifuddin menegaskan kembali bahwa apa yang disampaikan dirinya dalam acara tersebut, bukan berarti menyetujui perilaku LGBT.
Menag menyatakan tidak ada agama apapun yang mentolerir tindakan seperti LGBT. “Tidak ada agama yang mentolerir tindakan LGBT,” tegas Lukman seperti dalam siaran pers yang disampaikan Kementerian Agama, Senin (18/12/2017).
Semua agama, menurut Menag, tidak menyetujui tindakan atau perilaku LGBT. Penolakan terhadap LGBT bahkan sudah menjadi kesepakatan bersama dalam hukum positif masyarakat di Indonesia, sehingga tidak ada keraguan lagi untuk mendukung hal itu.
“Persoalannya adalah bagaimana kita menyikapi mereka-mereka yang memiliki orientasi seksual seperti itu, menyenangi sesama jenis misalnya atau memiliki orientasi seksual yang biseksual atau tergolong transgender,” kata Lukman.
Di masyarakat, menurut Lukman, muncul berbagai perspektif soal latar belakang yang menyebabkan terjadinya LGBT. Keragaman pandangan ini tidak hanya terjadi di kalangan pemuka agama, tapi juga para akademisi, para ahli baik ahli kejiwaan, kesehatan, maupun ahli sosial.
Sebagian ada yang mengatakan LGBT itu muncul karena adanya penyimpangan dan masalah sosial. Karena itu, LGBT pun dianggap sebagai perilaku menyimpang. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa LGBT merupakan kutukan dari Tuhan dan juga sebagai takdir.
Karena itu, Lukman mengatakan masing-masing pandangan tersebut harus dihargai dan dihormati.
“Yang penting adalah bahwa kita tidak mentolerir tindakan seperti itu. Itu tindakan yang semua agama tidak mengakuinya,” katanya. []