UNTUK jiwa-jiwa yang hampir menyerah, namun selalu mencoba untuk tak hilang arah.
Setiap manusia pasti akan diuji oleh Allah SWT, baik dengan kesulitan maupun suka cita. Cobaan bukanlah bentuk ketidakadilan, namun cara Tuhan menguji ketekunan, kesabaran, dan keimanan hamba.
Dalam Al-Quran, Allah berfirman: “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,”Kami telah beriman”, dan mereka tidak diuji?.” (QS. Al-Ankabut: 2).
Ayat inilah yang mendasari pemahaman bahwa cobaan itu pasti terjadi dan tugas seorang mukmin adalah tetap teguh imannya meski dihadapkan pada kesulitan.
BACA JUGA: Gusti Allah Sudah Bosan sama Kamu!
Pentingnya Sabar dan Ketabahan Iman
Kesabaran adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan. Dalam buku ini banyak diceritakan kisah-kisah inspiratif yang menunjukkan bahwa orang yang bersabar dalam menghadapi cobaan akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.
Kesabaran bukan berarti mudah menyerah, namun kemampuan untuk tetap berjuang dan percaya pada rencana Tuhan, meski hasilnya belum terlihat.
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Semua urusannya baik baginya, dan ini tidak berlaku bagi siapa pun kecuali bagi seorang mukmin. Jika dia mendapatkan kebahagiaan, dia bersyukur, dan itu baik baginya; dan jika dia tertimpa musibah, dia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR. Muslim)
Mengatasi rasa putus asa
Keputusasaan seringkali muncul ketika seseorang merasa tidak mampu mengatasi tantangan berturut-turut. Putus asa merupakan tipu muslihat setan untuk melemahkan keimanan seorang mukmin.
Dalam Al-Quran, Allah mengingatkan: “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang yang tidak beriman.” (QS.Yusuf:87)
Ayat ini mengatakan bahwa selama seorang hamba tetap teguh kepada Tuhannya, maka rahmat dan pertolongan-Nya akan selalu ada.
Pentingnya Taubat dan Kembali kepada Allah SWT
Di tengah perasaan hampir ditinggalkan, taubat dan kembali kepada Allah adalah langkah yang penting untuk diatasi.
Ketika seseorang merasa terpisah dari Allah atau merasa dosanya terlalu besar, hendaknya ia ingat bahwa Allah Maha Pengampun dan selalu membukakan pintu taubat bagi hamba-Nya yang ingin kembali.
Taubat bukan hanya sekadar penyesalan, tetapi juga komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki diri. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'” (QS. Az-Zumar: 53).
Kekuatan Doa dan Zikir
Doa dan zikir sebagai cara penting untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Doa adalah senjata mukmin yang bisa digunakan kapan saja, apalagi di masa sulit. Zikir juga menjadi pengingat dalam hati bahwa hanya Allah lah tempat bersandar dan meminta pertolongan.
BACA JUGA: Taubat Seorang Hamba
Tidak ada doa yang sia-sia. Meski terkadang jawaban doa tidak serta merta datang, namun Allah selalu tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Dengan berdzikir, hati menjadi tenang dan mampu menghadapi segala tantangan dengan lebih sabar dan ikhlas.
Kesimpulan
Meski hidup penuh tantangan, dengan keimanan, kesabaran dan ketabahan, hamba Allah mana pun bisa melewati tantangan apa pun dengan baik.
Bertaubatlah kepada Allah, pantang menyerah, dan selalu yakin bahwa Allah adalah Penolong yang terbaik. []
PENULIS : NISSA RAHMATILLAH | SUMBER: ALFIALGHAZI. MAAF TUHAN, AKU HAMPIR MENYERAH. DEPOK 2021. SAHIMA