“SESUNGGUHNYA cemburu itu ada yang disayang Allah dan ada pula yang dimurkai-Nya. Yang disukai Allah adalah cemburu atas suatu kesangsian, sedangkan yang dimurkai-Nya adalah cemburu yang tidak beralasan,” (HR. Ibnu Majah).
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa cemburu dapat dikategorikan dalam dua hal.
Pertama adalah cemburu yang datangnya dari setan, hal ini tentu akan menimbulkan efek negatif karena setan laknatullah selalu membuat manusia berada dalam kondisi ini.
Aisyah Ra. menuturkan, pada suatu malam Nabi Muhammad SAW keluar rumah. Dia merasa cemburu kalau-kalau Nabi ﷺ mendatangi istri-istrinya yang lain. Setelah pulang, Nabi Muhammad mendapati tingkah laku istrinya yang janggal. Beliau bertanya.
“Mengapa engkau hai Aisyah? Cemburu kah?.”
BACA JUGA: Solusi untuk Suami Cemburuan
“Bagaimana wanita sepertiku tidak cemburu terhadap laki-laki seperti engkau?” Aisyah balik bertanya.
“Apakah setan telah datang menggodamu?” tanya Rasulullah ﷺ lagi.
“Ya Rasulullah, apakah aku disertai setan?”
“Ya.”
“Engkau juga (disertai setan).”
“Ya, tapi aku dilindungi oleh Tuhanku, sehingga aku selamat,” jawab Rasulullah ﷺ (HR. Muslim)
Cemburu yang kedua, adalah cemburu yang akan memberikan efek yang baik.
Perasaan inilah yang disukai Rabb kita. Rasulullah ﷺ mengatakan, bahwa tidak ada yang cemburu melebihi cemburunya Allah SWT.
Mughiroh bin Syu’bah RA. mengatakan, Sa’ad bin Ubadah berkata, ”Seandainya aku melihat laki-laki lain berduaan dengan istriku, sungguh ku penggal dia dengan pedang tanpa memaafkan.
Mendengar hal itu Nabi Muhammad ﷺ bersabda, ”Alangkah anehnya cemburu Sa’ad itu. Demi Allah, aku lebih cemburu dari padanya. Dan Allah lebih cemburu pula dari pada aku. Karena cemburunya Allah, maka diharamkan segala perbuatan keji, baik terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi. Tidak seorang pun lebih cemburu dibandingkan Allah. Tidak seorang pun lebih meresapkan dibandingkan Allah. Oleh sebab itulah Dia mengutus para Rasul untuk memberi kabar suka dan duka. Dan seorang pun yang lebih suka kepada pujian dari pada Allah, karena itulah dia menjadikan surga,” (HR.Muslim).
BACA JUGA: 2 Macam Rasa Cemburu Berdasarkan Syariat
Dalam hadist riwayat lain dijelaskan bahwa Allah juga menyukai cemburu. Namun tentun saja, efek dari kecemburuan ini positif dan membawa kebaikan. Jabir ra. mendengar dari Anbaroh ra. bahwa Nabi Muhammad ﷺ yang artinya:
“Ada sebagian rasa cemburu yang disukai Allah, dan ada pula yang dibenci-Nya. Cemburu yang disukai Allah adalah cemburu dalam keraguan atau kecurigaan (cemburu beralasan). Sedangkan cemburu yang dimurkai Allah adalah rasa cemburu yang tidak dalam keraguan,” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Cemburu dalam keraguan adalah seorang yang cemburu kepada saudara-saudaranya, jika dia melihat mereka melakukan perbuatan yang haram atau keraguan yang ada manfaatnya, yaitu takut dan terhalang (melakukan perbuatan haram). Cemburu dalam hal ini dan yang sejenisnya akan dicintai oleh Nya. []