PUASA sunnah merupakan amalan yang sangat disukai Allah tapi sedikit orang melakukannya. Puasa sunnah bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada hari yang diharamkan puasa, seperti puasa di hari raya atau puasa tasyrik. Ada banyak macam-macam puasa sunnah dalam agama Islam.
Puasa sunnah adalah puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Ada banyak macam-macam puasa sunnah yang harus seorang muslim ketahui.
Salah satu pertanyaan terkait puasa sunnah adalah bolehkah seorang muslim melakukan puasa seumur hidup? Sebelum menjawab hal ini, coba perhatikan hal berikut.
Para sahabat adalah orang yang paling mencontoh perilaku Rasulullah ﷺ. Apapun yang Rasulullah kerjakan maka akan segera ditiru dan langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu kita harus belajar berpuasa sunnah dalam kehidupan kita.
Akan tetapi walaupun kita bisa melaksanakan puasa sunnah dalam hidup kita, namun tidak boleh melakukan puasa seumur hidup. Karena puasa yang dilakukan terus-menerus sepanjang hidupnya adalah diharamkan dalam Islam.
Seperti dalam sabda Rasulullah ﷺ, “Tiada puasa bagi orang yang berpuasa selama-lamanya,”(HR.Bukhari dan Muslim).
BACA JUGA: 7 Serba Serbi Puasa Nabi Daud ‘Alaihissalam
Hadits di atas melarang kita melakukan puasa selama-lamanya karena puasa seperti itu bukan dinamakan puasa, melainkan menyakiti diri sendiri. Sedangkan agama melarang manusia menjerumuskan dirinya sendiri ke dalam kebinasaan.
Bagi kamu yang belum tahu macam-macam puasa sunnah yang bisa dikerjakan, berikut Islampos rangkumkan beberapa puasa sunnah dan waktu pelaksaannya yang dikutip buku ‘Fiqh Ibadah’ karya Zaenal Abidin:
Macam-macam Puasa Sunnah
Puasa Senin dan Kamis
Macam-macam puasa sunnah yang pertama yang akan kita bahas adalah puasa hari Senin dan hari Kamis yang rutin dilaksanakan Rasulullah ﷺ. Hal itu dilakukan karena terdapat keistimewaan di hari tersebut.
Dalam hadits riwayat Abu Daud, Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Sesungguhnya segala awal seluruh hamba dipaparkan pada hari Senin dan Kamis.”
Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh atau 3 hari berturut-turut dalam satu bulan dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, 15 pada setiap penanggalan Hijriyah.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Berpuasalah selama tiga hari pada setiap bulan, karena sesungguhnya kebaikan dikalikan sepuluh, sehingga puasa itu (3 hari) sama dengan puasa satu tahun penuh.”
Puasa Hari Arafah
Puasa sunnah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah oleh orang yang tidak melaksanakan ibadah haji. Keutamaan puasa hari Arafah adalah menghapus dosa dua tahun orang yang melaksanakannya.
Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda, “Puasa hari Arafah itu menghapus dosa dua tahun, setahun silam dan setahun yang akan datang. Dan puasa Asyura itu menghapus dosa setahun sebelumnya.”
Macam-macam Puasa Sunnah
BACA JUGA: Perhatikan 5 Syarat Qadha Puasa Ini
Puasa Tasu’a dan Asyura
Puasa Tasu’a dan Asyura dilaksanakan pada tanggal 9 & 10 Muharram. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Muslim, dari Ibnu Abbas ia berkata
“Ketika Rasulullah ﷺ berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Kalau begitu, tahun depan insya Allah kita berpuasa tanggal 9 (Muharram)’.
Namun belum belum sampai satu tahun kemudian, Rasulullah ﷺ meninggal dunia.
Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Puasa 6 hari di bulan Syawal dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Dalam hadits riwayat Muslim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan meneruskan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti ia berpuasa di sepanjang tahun.”
Namun, pengerjaan puasa di bulan Syawal tidak boleh dilakukan pada hari Lebaran (1 Syawal) karena termasuk waktu yang diharamkan.
Dalam hadits riwayat Muslim, diriwayatkan “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.”
Memperbanyak Puasa di Bulan Syaban
Melaksanakan macam-macam puasa sunnah di bulan Syaban merupakan bentuk ibadah. Dalam hadits riwayat Muslim dan Bukhari, dari Aisyah RA ia berkata,
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ menyempurnakan puasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau ﷺ memperbanyak puasa di bulan-bulan lain, kecuali di bukan Syaban.”
Macam-macam Puasa Sunnah
BACA JUGA: 5 Keutamaan Puasa Asyura
Memperbanyak Puasa di Bulan Muharram
Bukan Muharram menjadi salah satu waktu yang istimewa dalam Islam. Bahkan, dalam hadits riwayat Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi Rasulullah ﷺ pernah bersabda,
“Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah bulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah fardhu adalah shalat malam.”
Puasa Nabi Dawud
Pelaksanaan puasa Nabiyullah Dawud dilaksanakan dengan satu hari dilakukan satu hari berbuka. Hal ini merupakan puasa sunnah yang dicintai oleh Allah SWT.
Dalam hadits riwayat Muslim, Nasa’i dan Ibnu Majah, “Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, yaitu berpuasa sehari dan berbuka sehari.”
Itulah macam-macam puasa sunnah yang bisa kamu amalkan. Semoga Allah SWT meridhai dan menerima setiap amalan kita. []