SIAPA tak suka madu? Anak-anak apalagi. Tidak seperti gula, madu mempunyai rasa manis yang menyehatkan dan segar.
Aktivitas mengumpulkan madu konon sudah berlangsung sejak 10.000 tahun yang lalu. Bukti yang mengandung pendapat ini adalah temuan gambar pada dinding di sebuah gua di Valensia, Spanyol. Gambar tersebut memperlihatkan dua laki-laki menggunakan tangga yang terbuat dari sejenis rumput liar sedang meraih sarang lebah berisi madu.
Pada awalnya, manusia lebih memanfaatkan madu sebagai makanan. Kemudian, pemakaian madu tidak lagi terbatas hanya dikonsumsi sebagai pemanis. Tapi kalau berbicara seputar madu kita tidak akan membahas jauh ke zaman ribuan tahun yang lalu kita akan sedikit membahas madu dalam keseharian kita. Khususnya kita suka bingung kalau anak kita sakit apa yang harus diberikan ternyata madu ini bisa sebagai solusi yang tepat.
Pada umumnya pakar ilmu kesehatan holistik suka merekomendasikan kepada anak-anak yang belum dapat mengendalikan otot-otot pada kantung kemihnya setelah lewat usia 3 tahun untuk mengonsumsi 1 sendok madu setiap sebelum tidur. Ini untuk menghindari diri mereka dari bangun tidur untuk buang air kecil pada saat yang terlalu dini.
Di salah satu rumah sakit yang terdapat di Spanyol telah dilakukan sebuah eksperimen terhadap 30 anak selama 6 bulan. Mereka kemudian diperbandingkan dengan anak anak seusia mereka. Ternyata anak anak itu memiliki tubuh yang lebih berat, sel darah merah dan hemoglobin di dalam tubuh mereka juga banyak. Bahan-bahan yang berguna di dalam usus pencernaan juga akan bertambah, dan masih ditambah lagi dengan ketangguhan luar biasa yang dimiliki para anak yang biasa mengonsumsi madu.
Bagi anak-anak yang anemia (kekurangan darah) juga dianjurkan untuk menambah 1 atau 2 sendok teh madu ke dalam makanan mereka, karena madu dapat mampu membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Bagi para penderita penyakit radang di anjurkan lambung di anjurkan untuk mengkonsumsi madu yang telah dilarutkan dalam air hangat.
Dr. Salim Najm telah mempresentasikan hasil penelitiannya di depan Konferensi Kedokteran Islam pada tahun 1982, bahwasanya madu sangat berguna untuk mengobati penyakit diare yang kronis yang tidak di ketahui penyebabnya. Bila berbicara diare, diare merupakan signal positif yang tidak boleh distop dengan obat-obatan.
Ini sering kali menjadi indikasi kalau sudah terjadi penumpukan racun dalam sistem pencernaan kita,umum nya diare muncul kalau kita salah makan ,makan makanan sembarangan yang tidak higienis atau kelebihan makanan yang tidak sinergis satu sama lainyang masuk bersama dalam satu waktu. Tugas kita kita menyetop semua makanan yang masuk agar akumulasi bakteri penyebab diare bisa dihentikan ,dan mengantikannya dengan cairan yang banyak seperti meminum madu hangat atau air kelapa muda.
Sekitar pada abad 16, Daud Al-Anthaki telah menganjurkan menggunakan madu untuk mengobati para penderita penyakit kuning dan keracunan pada liver. Di rumah sakit Universitas Bologna italia juga telah terbukti bahwa madu memiliki pengaruh menguatkan bagi para penderita penyakit leve. Madu yang dicampur lemon dan minyak zaitun sangat bermanfa’at untuk menghadapi penyakit lever dan kantung empedu. []