Oleh: Fitri Amalia
DOSAKAH, jika kusalahkan nasib karena tinggal di rumah kontrakan samping kuburan? Hik … tak punya tetangga, hanya ada hamparan gundukan tanah bernisan. Dengan pohon beringin di depan rumah, lengkap sudah penderitaanku. Suasana paling mencekam di rumahku bukan saat malam Jum’at Kliwon, tapi saat suamiku sedang tugas keluar kota.
Tak peduli itu malam apa. Tapi sejuujurnya Jum’at Kliwon kali ini aku malas bangun dari kasur padahal lagi kebelet pingin pipis. Huk, Aku jadi ingat sama suamiku yang sedang bertugas jauh. Ahh ngirim pesan BBM ah
“Oppa sudah sampai di mana kah perjalananmu. Mama pingin pipis niih.”
Nasib-Nasib jadi istri yang sering ditinggal tugas keluar kota.
“Haduh kebelet…”
Heiizz dari pada ngompol, akan ku lawan rasa takut ini. Fighting!!!
“Auung… guk, guk… ”
Aiiih anjing…, kenapa kamu mengaung aku mau pipis ini.
“Mama … Mama …” terdengar sayup-sayup suara rintihan memanggil.
Waa… siapa lagi itu yang panggil-panggil ngga jelas?
“Sendal… sendal…, terompah… aku mau Maaah… Mau… ”
Ya ampun kenapa rintihan ga jelas itu makin kencang suaranya. Godaan apa ini aku sampai mau pipis saja harus dapat cobaan seberat ini. Do’a, ya berdo’a, baca apa ya? Mungkin baca Al-Falaq tambah doa ini kali.
“A’udzu bikalimatillahittammaati mi syarri maa khallaq.
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya,” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
BACA JUGA:Â Bantal Guling
“Mama … Mama …”
Ehh kok masih ada suara yang manggil aku, tunggu kayanya itu suara Wiryo, iih anak itu.
“Wiryo, bangun ngagetin mama aja, ngigo kamu, mimpi apa?”
“Eh, Mama ngigo ya aku, anu mah aku mimpi lagi ngerengek ke Mama minta tolong biar Mama bisa mengutuk aku jadi sandal.”
“Kurang asem, anak diurusin susah-susah malah pengennya jadi sandal.”
“Memang salah Ma? Wiryo kan cuma ingin masuk surga Mah, kaya sandal trompahnya Bilal bin Rabbah.”
“Ett… dah bocah, kenapa ngga bercita-cita mau jadi seperti beliau? Kenapa cuma pengen jadi terompahnya doang?”
“Susah kali, Maaah, Bilal bin Rabbah itu kan luar bisa banget Maah, disiksa, dicambuk, ditindih batu tetap berucap ‘Ahad’, ‘Ahad’. Mana bisa aku maah. Memang Mama bisa?”
“Kok kamu malah nanya balik ke mama.”
“Tuh kan, Mama juga ngga bisa, biarin lah Wiryo rela cuman jadi sandal terompahnya, ngga papa. Buruan Mah, kutuk Wiryo Mah, kutuuuk…!” Wiryo terus merenggek tak bisa diam, sambil menarik-narik rok mamahnya.
“Mana ada orang tua yang tega mengutuk anaknya jadi sandal Wiryooo.”
“Gitu ya Mah, salah ya.”
“Iya salah naaak tapi kamu tau ngga gimana ceritanya suara terompah Bilal bin Rabah?”
“Ngga tau Mah, maaf deh mah udah minta yang aneh-aneh. Tapi itu kenapa rok Mama basah?”
“Heizzzz, bukan urusan kamu, mama ngga mau jawab, Mama ngga pengen bohong.”
“Ya udah sana minum ke dapur bareng mama sekalian, kalau lagi tertidur terus bangun itu, harus minum biar sehat. Eh iya, lap dulu tuh ilernya ck ck ck iler di mana-mana. Jorok kamu Wir.”
BACA JUGA:Â Cerminan Kita
Haha lumayan bisa ke belakang ditemanin Wiryo, meskipun dah terlanjur ngompol kikiki.
“Nah Wiryo … sekitar dua jam lagi kan subuh, dari pada kamu tidur lagi mending kamu dengerin mama, mama mau ceritain tentang suara terompahnya Bilal bin Rabbah di surga. Gini ceritanya”
Suatu saat di pagi hari Rasulullah SAW memanggil Bilal. Beliau bersabda:
“Wahai Bilal apa yang menyebabkan engkau mendahuluiku masuk surga? Sungguh, tidaklah aku masuk surga melainkan aku mendengar suara langkah kakimu di depanku. Sungguh, tadi malam aku juga bermimpi masuk surga, lalu mendengar suara langkah kakimu.”
Bilal berkata:
“Wahai Rasullullah, tidaklah aku berhadats, kecuali aku segera berwudhu, dan tidaklah aku berwudhu, kecuali aku lalu mengerjakan salat dua rakaat.”
Rasulullah bersabda :
“Oh dengan kedua hal ini kamu bisa mendahuluiku (masuk surga) wahai Bilal.”
“Jadi Wiryo kalau kamu beneran ngefens sama sahabat Rasulullah Bilal bin Rabah, bukannya dengan cara kamu jadi sendalnya, tapi de …. Wiryo, heh Wir … et dah malah tidur, ini anak disuruh nemenin mamanya, ngga tau apa mama takut sendirian malam-malam gini. Heizzzz.” []