NERAKA itu mahal, Surga itu murah.
Loket ke Neraka penuh sesak, banyak manusia antri.
Rebut-rebutan, cakar-cakaran.
Takut nggak kebagian kursi.
Tiket ke Neraka mahal.
Harus merogoh kantong berjuta-juta, untuk dapat Ikut berjalan ke sana.
Maksiat itu mahal.
Judi itu mahal..
Zina itu mahal.
Korupsi itu mahal.
Dusta itu mahal.
BACA JUGA:Â Keringat Penghuni Surga
Tetapi tetap saja orang-orang berbondong menuju Neraka.
Jalan ke Syurga sunyi sepi.
Jalannya lebar, mulus dan bersih.
Tiketnya murah, tak perlu keluar uang banyak.
https://www.youtube.com/watch?v=rnaAmLqXqyU
Loketnya bersih, ada AC, pelayannya ramah.
Tapi mengapa amat sedikit yang antri di loket ini?
Puasa itu murah.
Sholat itu murah.
Sedekah itu murah.
Senyum itu murah.
Jujur itu murah.
Ternyata nafsu telah memutar- balik semua tatapan.
Yang buruk terlihat indah, yang baik terlihat sukar.
BACA JUGA:Â Apakah Bahasa Arab itu Bahasa Surga?
Di tempat ini aku baru sadar, bahwa jalan ke Surga sepi dan jalan ke Neraka ramai.
Betapa sering terlupanya kita, selalu menuruti hawa nafsu, meninggalkan air kesejukan surga dan lebih tertarik kepada panasnya neraka yang hanya membuat kita semakin haus dahaga, Naudzubillah. []
Sumber: WhatsApp Group