SEMARANG- Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri dari rumah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan kegiatan Webinar Keagamaan pada minggu (26/7) melalui platform aplikasi Zoom. Membahas hal menarik pada kesempatan ini yaitu “Spirit Dakwah yang moderat di era media sosial” yang disampaikan Rifqil Muslim, penasehat Gerakan Mudah Nahdlatul Ulama (GMNU) Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut kepala LP2M UIN Walisongo M. Rikza Chamami menyampaikan beberapa hal, diantaranya mengenai pesatnya perkembangan media sosial menyebabkan banyak informasi yang tidak sesuia, khususnya di kalangan umat muslim. Rikza juga berharap GMNU menjadi penguat dakwah di masyarakat yang sesuai dengan ajaran ahlu sunah waljamaah.
BACA JUGA: 12 Kampus di Belgia Jamin Tak Larang Jilbab
Rikza yang juga aktif sebagai dosen juga menyampaikan sedikit hal tentang bagaimana indikator jumlah jamaah yang mengaji pada seorang Kyai maupun ustad.
“Kyai yang mempunyai kharisma yang kuat dilihat dari jumlah jamaahnya, sedangkan ustad sekarang yang dilihat follower atau subscribernya”, sampainya.
Dalam awal perbincangan, penasihat GMNU Rifqil memaparkan kondisi berkaitan dengan para dai yang banyak muncul di media sosial. Menurutnya masih banyak para pendakwah di media sosial yang belum memahami secara mendalam tentang kegiatan berdakwah. Sehingga secara umum apa yang disampaikan adalah sesuatu yang tampak di permukaan saja.
“Dikalangan ustad baru di medsos, pemahaman dari ayat maupun hadist disampaikan secara mentah, jadi pehamahamannya tidak sesuai”, paparnya.
Dalam kesempatan itu orang yang sering disapa Gus Rifqil itu mengajak kalangan muslim untuk membangun pola pikir baru. Gus Rifqi juga mencontohkan apa yang dimaksud pola pikir baru, yakni memanfaatkan teknologi yang ada untuk berdakwah. Dan yang terpenting ialah tetap menjadi manusia yang tawadlu setiap menyampaikan pesan dakwah.
BACA JUGA: Giat Dakwah Komunitas SHB, Kumpulkan Donasi Bangun Masjid
“Dulu para di pesantren Kyai bilang, ngaji jangan dikasih tau orang. Sekarang jamanya tekhnologi ya buat pola pikir baru yang terpenting tetap tawadlu”.
Diakhir pembicaraan Gus Rifqi mengajak generasi muda untuk berdakwah menggunakan tekhnologi khususnya media sosial. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah membuat konten-konten kreatif namun sesuai dengan ajaran ahlusunah waljamaah.
“Sudah saatnya bagi generasi muda terjun berdakwah di media sosial, kalaupun itu sulit dilakukan cukup beramal jariyah dengan subscrib chanel dakwah yang sesuai ajaran kita”, ajaknya diakhir pembicaraan acara tersebut.