MENKO Polhukam Mahfud Md mengungkap temuannya terkait sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sindikat itu mengirim 200 orang melalui kapal dengan kode-kode tertentu.
Hal itu disampaikan Mahfud di Media Center KTT ke-42 ASEAN, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Selasa (9/5/2023) malam. Dalam pertemuan Dewan Politik dan Keamanan KTT ASEAN, Mahfud fokus pasa permasalahan TPPO.
“Yang pertama tindak pidana perdagangan manusia,karena ini sudah menjangkiti semua negara di kawasan ASEAN hampir semuanya. Nanti negara ASEAN akan membuat komitmen bersama untuk bekerja sama memberantas TPPO ini,” kata Mahfud.
“Karena perdagangan orang di sini ada yang mengirim, di tujuan ada yang menerima yang semuanya sindikat, jadi kalau kita hanya mencari di hulunya tanpa menyelesaikan di hilirnya juga itu tidak akan efektif, nah itu kita akan kerja sama. Misalnya kalau Indonesia tadi pada tingkat teknis membuat MoU tentang penanganan TPPO,” lanjut Mahfud.
BACA JUGA: Heran Baru Keluar Penjara Tapi Ajak Perangi Koruptor, Mahfud: Banyak Pelanggaran Etika dan Moral
Mahfud lantas mengungkap hasil sidaknya terkait sindikat TPPO ini. Dia menyebut pengiriman mencapai 200 orang dengan kode-kode tertentu.
“Ini yang kami temukan ya, sidak saya di lapangan itu ada orang dikirim secara masal, kira-kira satu kali pengiriman 100-200 orang dengan kode-kode tertentu ketika naik kapal. Itu yang saya peroleh dari Pak Romo Paskalia yang melakukan advokasi terhadap korban TPPO,” ujarnya.
Data pengiriman orang itu pun kata Mahfud tidak benar dan tidak masuk di jalur biasa saat tiba di negara penerima. Setelah diterima, orang tersebut diperlakukan tidak layak.
“Dikirim dari Indonesia dengan paspor dan data yang tidak benar, kemudian di Malaysia misalnya atau di negara lain itu menerima, sehingga tidak masuk jalur biasa, begitu masuk dapat pekerja, gajinya tidak dibayar, orangnya disiksa, kalau mau pulang diminta uang dulu dan sebagainya, alasannya saya sudah bayar kepada agent yang ngirim,” imbuhnya.
KTT ASEAN
Untuk diketahui, pada keketuaannya di ASEAN, Indonesia mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang bermakna ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Indonesia akan memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN sehingga mampu menjawab tantangan untuk 20 tahun ke depan.
BACA JUGA: Viral Warga Bekasi Beli Mobil tapi Bikin “Garasi” Depan Rumah Tetangga
Indonesia menjabat Keketuaan ASEAN pada 2023 setelah sebelumnya menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Kamboja yang mana KTT Ke-42 ASEAN digelar di Labuan Bajo, NTT pada 9 hingga 11 Mei 2023.
Para Pemimpin ASEAN pun telah mulai membahas sejumlah isu penting dalam rangka mendorong kawasan ASEAN yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan, serta memperkuat ketahanan ekonomi ASEAN. Upaya ini sejalan dengan tema yang diusung dalam Keketuaan Indonesia ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
Rangkaian KTT ke-42 ASEAN 2023 akan menghadirkan delapan Leaders, ditambah Sekjen ASEAN dan Perdana Menteri Timor-Leste, untuk membahas sejumlah isu kepentingan bersama ASEAN.
SUMBER: DETIK