RAUDHAH (taman surga) merupakan salah satu tempat di Mekkah yang disebut sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Tak heran tempat ini tak pernah sepi oleh peziarah.
Di Raudhah, terdapat makam Rasulullah SAW. Makam Rasul adalah salah satu tempat teristimewa di Tanah Suci. Sebab tempat ini merupakan ruang pribadi (kamar) Rasulullah dan istrinya, Aisyah. Mengapa Rasul dimakamkan di kamar Aisyah?
BACA JUGA: Warisan dari Rasulullah
Menurut Muslim Nasution, dalam Tapak Sejarah: Seputar Mekah-Madinah, ketika Rasulullah SAW wafat, terjadi perdebatan di antara para sahabat. Mereka berbeda pendapat tentang lokasi pemakaman Rasul.
Ada sahabat yang memberi saran agar Rasulullah SAW dimakamkan di mimbarnya, tempat Rasul berkhutbah. Ada juga yang menyarankan lokasi makam Rasulullah di mihrabnya yakni tempat beliau mengimami shalat.
Di tengah perdebatan itu, Abu Bakar datang dan berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, tak seorang Nabi pun meninggal dunia kecuali dimakamkan di tempat dia meninggal.”
Apa yang disampaikan Abu Bakar pun menjadi penengah perdebatan yang terjadi di antara para sahabat. Sekaligus menjadi argumen mengapa Nabi Muhamad SAW dimakamkan di kamar Aisyah.
BACA JUGA: Sahabat Rasulullah yang Jenazahnya Dimandikan Malaikat: Hanzhalah Bin Amir
Ketika Nabi SAW wafat, para sahabat juga mencium bau yang sangat harum dari jasad Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari tentang kisah wafatnya nabi, bahwa ketika Abu Bakar datang dan membuka penutup wajah Rasul, Abu Bakar berkata, “Demi Allah dan ibuku, sungguh engkau tetap harum sewaktu hidup maupun mati.” []
Referensi: Tapak Sejarah seputar Mekah-Madinah/Karya: Muslim Nasution/Penerbit: Gema Insani/ Tahun: 1999