MAKAN lambat bisa jadi terdengar tidak efisien. Tapi ternyata para ahli lebih menyarankan makan dengan durasi lambat dibanding cepat. Ada beberapa alasan kesehatan kenapa para ahli menyarankan untuk menghindari makan cepat.
Bahkan Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk makan dengan lambat dan tidak tergesa-gesa, seperti dalam sabdanya:
“Jika seorang dari kalian sedang makan, maka jangan tergesa-gesa sampai dia menuntaskan makannya, meskipun iqâmah telah dikumandangkan.” (HR. al-Bukhâri no. 673).
Dikutip dari Alodokter, berikut alasan mengapa makan lambat lebih baik dibandingkan makan cepat.
Saat makan dengan durasi cepat, tubuh bisa mengalirkan balik asam lambung ke kerongkongan sehingga meningkatkan risiko penyakit asam lambung yang berujung maag akut jika terus-menerus dilakukan.
Bahkan, jika tidak ditangani, bisa berdampak pada penyempitan kerongkongan, tukak hingga pendarahan.
Risiko sindrom metabolik pun turut menjadi ancaman lainnya yang berdampak meningkatnya risiko terserang penyakit jantung.
Sedangkan makan lambat akan membantu tubuh lebih baik dalam mengirim sinyal ke otak. Selain itu, jika makanan dinikmati perlahan, maka manfaat dari makanan itu akan lebih mudah diserap oleh tubuh.
Selain itu, makan lambat akan membantu lambung bekerja dengan baik, pencernaan menjadi lebih lancar dan terhindar dari berbagai risiko penyakit berbahaya lainnya. []