DUBAI—Makanan halal sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh karena mengandung gizi dan vitamin. Itulah sebab, mengapa saat ini makanan halal diminati non-Muslim serta menjadi gaya hidup masyarakat global.
Kepala Eksekutif Pusat Pengembangan Ekonomi Islam Dubai (DIEDC) Abdulla Mohammed Al Awar mengatakan sebelumnya warga non-Muslim masih meragukan pengaruh makanan halal terhadap kesehatan tubuhnya.
Mereka menilai makanan halal kurang sehat, dan tidak higienis.
Namun, setelah adanya berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa makanan halal sangat baik untuk kesehatan tubuh. Kini, Makanan halal menjadi sangat diminati non-Muslim.
“Para ahli berharap masyarakat beralih ke makanan halal, mengingat banyaknya makanan yang tidak higienis dan tidak sehat.” Kata Abdulla, seperti dilansir FoodNavigation-Asia.com, baru-baru ini.
Abdulla meminta produsen halal bisa mempersiapkan peningkatan permintaan makanan halal di dunia.
Berdasarkan laporan ekonomi Islam global tahun lalu, pasar halal global diperkirakan bernilai 3,7 triliun dolar AS pada 2019.
Berdasarkan laporan sama (2013), Muslim Indonesia menjadi pasar utama konsumsi makanan halal dengan pasar senilai 190 miliar dolar AS.
Disusul Turki dengan 168 miliar dolar AS dan Pakistan 108 miliar dolar AS. []
Sumber: Republika