SEMAKIN mendekati akhir zaman, moral manusia akan semakin rusak, bahkan mendekati kelakuan binatang. Saat ini saja keadaan manusia sudah ‘ibarat langit dan bumi’ jika dibandingkan dengan keadaan manusia pada zaman sahabat Rasulullah SAW. Contohnya saja para sahabat adalah manusia yang paling giat ibadahnya, namun mereka masih takut ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT. Sedangkan amalan kita sangat terbatas, lebih banyak dosa dan maksiat. Namun, kita terlalu pede dengan amal yang pas-pasan.
Salah satu penyebab makin hancurnya keadaan manusia di akhir zaman adalah karena Allah SWT telah banyak mencabut kehidupan orang-orang shalih di muka bumi. Banyak dari mereka sudah wafat karena terbunuh oleh orang-orang kafir atau sebab lainnya.
BACA JUGA: Potret Umat di Akhir Zaman: Semakin Bodoh dalam Ilmu Agama
Orang-orang shalih itu lebih banyak memilih jalan kesyahidan. Sebagaimana yang banyak kita saksikan pada kelompok mujahidin di Irak, Afghanistan, Palestina, maupun negeri kaum Muslimin lainnya. Mereka sendiri adalah orang-orang yang rindu perjumpaan dengan Allah, dan Allah pun rindu berjumpa dengan mereka.
Pun di negeri kita sudah banyak para ajengan satu persatu diambil oleh Rabb mereka. Banyak pondok pesantren yang berubah haluan ketika kyai mereka sudah meninggal. Banyak ormas-ormas Islam yang cenderung liberal ketika tokoh dan orang baik dari mereka pergi untuk selamanya. Bahkan, dalam konunitas yang lebih sempit juga tak jarang kita saksikan anak-anak kyai menjadi liar, ahli maksiat, bahkan murtad setelah ayahnya meninggal. Nadzubillah.
Inilah kondisi akhir zaman yang dinubuwatkan. Kepergian orang-orang shalih semakin membuat membuat zaman kian rusak, kezaliman kian merata dan kebodohan dengan cepat tersebar. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan tiba hari kiamat hingga Allah mengambil orang-orang baik dari penduduk bumi, sehingga yang tersisa hanyalah orang-orang yang jelek, mereka tidak mengetahui yang baik dan tidak mengingkari yang munkar.” (HR. Ahmad)
BACA JUGA: Misteri Zikir Akhir Zaman
Barang kali sudah merupakan sebuah sunatullah jika di tengah rusaknya zaman, Allah mencabut nyawa orang-orang shalih terlebih dahulu. Wafatnya mereka adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah untuk mempercepat perjumpaan mereka dengan Dzat yang paling dicintainya. Mereka sendiri semakin diringankan beban hidupnya karena tidak lagi harus menanggung beratnya zaman yang dihadapi. []
REFERENSI: ARRISALAH