ASAL makna fitnah secara bahasa adalah meletakkan emas di api agar jelas apakah emas tersebut murni ataukah palsu. Adapun yang dimaksud dengan fitnah dalam Al-Quran adalah salah satu dari empat makna berikut:
Pertama, meletakkan (membakar) sesuatu di api.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Surah Adz-Dzariyat (51) ayat 13:
يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُوْنَ
(Hari pembalasan itu) ialah pada hari ketika mereka dibakar di atas api neraka.
Allah juga berfirman dalam Surah Al-Buruj (85) ayat 10:
اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ
Sesungguhnya orang-orang yang membakar orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan…
BACA JUGA: 4 Hikmah Pengulangan Kisah Nabi Musa dalam Al-Quran
Kedua, ujian.
Dan ini adalah penggunaan makna yang dominan dalam Al-Quran. Seperti dalam Surah At-Taghabun (64) ayat 15:
اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادكُمْ فِتْنَةٌ ۗ
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu Hanyalah cobaan (bagimu)…
Allah juga berfirman dalam Surah Al-Jinn (72) ayat 16-17:
وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙ لِّنَفْتِنَهُمْ فِيْهِۗ
Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam) benar-benar kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak) untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya….
Ketiga, hasil buruk dari ujian.
Kesyirikan pun disebut dengan fitnah karena ia merupakan akibat yang didapatkan hamba-hamba yang tidak lulus ujian. Allah berfirman dalam Surah Al-Anfal (8) ayat 39:
وَقَاتِلُوْهُمْ حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ
Dan perangilah mereka supaya jangan ada fitnah (syirik)…
Juga dalam Surah Thaha (20) ayat 85:
قَالَ فَاِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنْۢ بَعْدِكَ وَاَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ
(Allah berfirman), “Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan.
BACA JUGA: Zaid bin Tsabit dan Mushaf Al-Quran
Dengan takdir Allah, akhirnya Bani Israil terjerumus ke dalam kesyirikan akibat mereka tidak lulus ujian dari Allah melalui kerancuan yang dibuat oleh Samiri.
Keempat, hujjah (argumentasi/alasan).
Seperti pada firman Allah dalam Surah Al-An’am (6) ayat 23:
ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوْا وَاللّٰهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِيْنَ
Kemudian tiadalah fitnah (hujjah) mereka kecuali mengatakan, “Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah.[]
SUMBER: TAFSIR AT TAYSIR | PUSAT STUDI QURAN