FITNAH itu selalu ada waktu datang pada setiap orang. Bahkan makna kata fitnah diuraikan menjadi setidaknya 11.
Setiap orang memiliki kondisi berbeda setiap waktunya. Ada masa futur dan semangat, naik turun, berkurang bertambah, lapang dan sempit dalam hal apapun. Baik perkara agama, urusan rezeki, waktu, urusan dunia atau yang lainnya.
Iman saat menguat bisa menepis segala bentuk ujian yang datang, tapi terkadang akan melemah sehingga tidak kuasa menghindari berbagai fitnah. Begitupun dengan rezeki, ada masanya Allah akan lapangkan tapi ada saatnya Allah sempitkan. Bahkan orang yang dianggap rezekinya stabil, orang kaya 7 turunan misalnya atau PNS dengan gajinya yang flat juga akan mengalami masa susah. Terkena musibah, ujian sakit atau hal buruk lainnya. Karena sejatinya ujian dan kebutuhan seseorang tentu tidak akan sama setiap masanya.
Fitnahpun demikian, setiap zaman tidak akan sama. Semakin berganti zaman maka fitnah akan semakin besar.
Anas radhiyallahu ‘anhu menuturkan; ‘Bersabarlah kalian, karena tidaklah datang suatu zaman kepada kalian, melainkan sesudahnya itu lebih buruk daripadanya, sampai kalian menjumpai Rabb kalian.
BACA JUGA: 4 Bekal Menghadapi Fitnah Akhir Zaman
Aku (Anas) mendengar hadits ini dari Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam.(HR. Al-Bukhari no. 7068).
Fitnah selama ini dipahami sebagai perkataan bohong atau tanpa dasar kebenarannya yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang. Sebagaimana disebutkan dalam KBBI. Namun dalam bahasa Arab fitnah diartikan dengan beberapa hal, salah satunya ujian dan cobaan. Sebagaimana disebutkan Ibnul A’rabi yakni,
“Fitnah bermakna ujian, fitnah bermakna cobaan, fitnah bermakna harta, fitnah bermakna anak-anak, fitnah bermakna kekafiran, fitnah bermakna perselisihan pendapat diantara manusia, fitnah bermakna pembakaran dengan api” (Lisanul Arab, Ibnu Manzhur).
Begitupun dalam Al-Qur’an, makna fitnah juga beragam, tergantung dengan konteks ayat. Menurut Syaikh Muhammad Shaleh Al-Munajjid hafizhahullah makna kata fitnah dalam Al-Qur’anul Karim setidaknya ada 11 makna,
1. Makna Kata Fitnah: Cobaan dan Ujian
(الابتلاء والاختبار)
Dalam QS.Al-Ankabuut: 2
Maksud {وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ} adalah هم لا يبتلون
“Sedang mereka tidak diuji lagi?” (Tafsir Ibnu Jarir).
2. Makna Kata Fitnah: Memalingkan dari jalan kebenaran dan menolaknya
Terdapat dalam QS. Al-Maaidah: 49.
Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan,
معناه: يصدوك ويردوك
“Maknanya adalah menghalangimu dan menolakmu.”
3. Makna Kata Fitnah: Siksa
QS.An-Nahl: 110 (Maksud {فُتِنُوا} adalah mereka disiksa.)
4. Makna Kata Fitnah: Syirik dan kekufuran
QS.Al-Baqarah: 193.
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan fitnah dalam Ayat ini berkata,
أي شرك
“yaitu syirik.”
5. Makna Kata Fitnah: Terjatuh di dalam kemaksiatan dan kemunafikan
QS.Al-Hadiid: 14. (Al-Baghawi rahimahullah berkata,
أي أوقعتموها في النفاق وأهلكتموها باستعمال المعاصي والشهوات.
“Maksudnya kalian menjerumuskan diri kalian sendiri kedalam nifak dan kalia binasakan diri kalian dengan melakukan kemaksiatan dan (mengikuti) syahwat.”\
6. Makna Kata Fitnah: Samarnya antara kebenaran dengan kebatilan
QS.Al-Anfaal: 73
{تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ}
yaitu: akan terjadi syubhat / kesamaran antara Kebenaran dengan kebatilan” (Tafsir Jami’ul Bayan, Ibnu Jarir).
7. Makna Kata Fitnah: Penyesatan
QS.Al-Maaidah: 41.
Sesungguhnya makna fitnah disini adalah Penyesatan (Al-Bahrul Muhith).
BACA JUGA: 3 Balasan bagi Orang yang Melakukan Fitnah
8. Makna Kata Fitnah: Pembunuhan dan penawanan
QS.An-Nisaa`: 101.
أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا
“….Diserang orang kafir”
Maksudnya: orang-orang kafir tersebut membunuh kaum mukminin atau menawan mereka” (Tafsir Ibnu Jarir).
9. Makna Kata Fitnah: Perselisihan pendapat dan tidak bersatunya hati mereka
QS.At-Taubah: 47
Maksud dari {يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ} adalah mereka menjerumuskan kalian ke dalam perselisihan diantara kalian.
10. Makna Kata Fitnah: Gila
بِأَيْيِكُمُ الْمَفْتُونُ
“Siapa di antara kalian yang gila” (Al-Qolam: 6)
11. Makna Kata Fitnah: Pembakaran dengan api
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
QS.Al-Buruuj:10
Al-Baghawi rahimahullah berkata, makna {إن الذين فتنوا} mereka diadzab dan dibakar.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda,
إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا …
“Sesungguhnya, menjelang terjadinya Kiamat ada fitnah-fitnah seperti sepotong malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi kafir, sebaliknya pada sore hari seseorang dalam keadaan beriman, namun dipagi hari ia dalam keadaan kafir.” ([HR. Abu Dawud no. 4259)
Dahsyatnya fitnah terkadang bisa menyeret seseorang ke dalam jurang neraka. Karena tabiatnya fitnah itu menggoncangkan keimanan. Maka doa adalah pengokohnya. Berlindunglah kepada Allah dari segala macam fitnah, baik fitnah dunia, kehidupan, kematian, kubur, dajjal serta fitnah lainnya.
Atsar sahabat Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu anhu berkata: “Akan datang pada manusia suatu zaman, tidak ada yang selamat saat itu kecuali orang yang berdoa dengan doa seperti doanya orang yang lagi tenggelam”. (Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 6/22 dan sanadnya shahih).
BACA JUGA: Bisa Menjadi Fitnah, Bahkan Bisa Sebagai Musuh untukmu, Ini 4 Posisi Anak dalam Al-Quran
Dalam atsar tersebut digambarkan bagaimana dahsyatnya kondisi seseorang yang sedang tenggelam. Kritis dan tidak ada harapan melainkan hanya kepada Allah. Bahkan orang musyrikpun fitrahnya juga berdoa kepada Allah saat kondisi terjepit dan mepet. Meski setelah ditolong mereka kembali syirik.
Tak ada yang selamat kecuali meminta kepada Allah. Karena senjata mukmin adalah doa. Doa dapat menyelamatkan seseorang dari fitnah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dan mengulangi sabdanya sampai tiga kali,
إن السعيد لمن جُنِّبَ الفتن
“Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah-fitnah.”
Segera perbaiki koneksi kita dengan Allah dan mintalah kepadaNya agar diselamatkan dari fitnah-fitnah. Waspadalah jangan sampai fitnah yang ada (beragam ujian atau keburukan lainnya) menjauhkan diri dari Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam bi showab. []