TENTU kita sebagai seorang muslim tidak asing lagi dengan ucapan “Masya Allah“ (ما شاء الله). Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan, “Disyariatkan bagi orang mukmin ketika melihat sesuatu yang membuatnya takjub hendaknya ia mengucapkan Masya Allah atau ‘Baarakallahu Fiik‘ atau juga ‘Allahumma Baarik Fiihi‘.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.” (QS. Al Kahfi: 39)
BACA JUGA: MasyaAllah, Dokter yang Ibu Maksud Itu Saya!
Namun tahukah Anda apa makna dari ucapan “Masya Allah“? Simak penjelasan berikut:
Di dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan bahwa kalimat “Masya Allah” bisa diartikan dengan dua makna. Hal tersebut dikarenakan kalimat “Maasyaa Allah” bisa di-i’rab dengan dua cara di dalam bahasa Arab:
1. I’rab yang pertama dari “Masya Allah” adalah dengan menjadikan kata “maa” (ما) sebagai isim maushul (kata sambung) dan kata tersebut berstatus sebagai khabar (predikat). Mubtada’ (subjek) dari kalimat tersebut adalah mubtada’ yang disembunyikan, yaitu “hadzaa” (هذا). Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah : “inilah yang dikehendaki oleh Allah”.
2. Adapun i’rab yang kedua, kata “maa” (ما) pada “maa syaa Allah” merupakan maa syarthiyyah (kata benda yang mengindikasikan sebab) dan frase “syaa Allah” (شاء الله) berstatus sebagai fi’il syarath (kata kerja yang mengindikasikan sebab). Sedangkan jawab syarath (kata benda yang mengindikasikan akibat dari sebab) dari kalimat tersebut tersembunyi, yaitu “kaana” (كان) . Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah: “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.
BACA JUGA: MasyaAllah, Semut yang Cerdas
Maka ketika melihat hal yang menakjubkan, lalu kita ucapkan “Masya Allah”. Artinya kita menyadari dan menetapkan bahwa hal yang menakjubkan tersebut semata-mata terjadi karena kuasa Allah.
SUMBER: MUSLIM.OR.ID