MANUSIA akan selalu mendapat godaan syetan agar melakukan dosa dan maksiat. Apalagi di zaman modern saat ini, perbuatan dosa seakan menjadi hal biasa dan seolah menjadi tontonan. Padahal, perbuatam maksiat berarti melawan syariat Allah dan Rasul-Nya.
Biasanya orang-orang yang berbuat maksiat akan beralasan bahwa hal itu adalah kesalahan dari syetan. Ya, syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Keberadaannya di bumi ini hanya untuk membuat manusia tersesat. Hingga, syetan akan menggoda manusia agar mengikuti jejaknya pada jalan yang salah. Tapi, apakah mungkin, syetan bisa mengendalikan manusia?
Syetan sama sekali tidak mampu mengendalikan tubuh manusia. Syetan tidak bisa memaksa orang untuk berbuat maksiat, atau mengganggu orang lain. Yang dilakukan syetan hanyalah mengajak manusia untuk maksiat, dan mereka mengikutinya. Tidak lebih dari sebatas mengajak. Sehingga yang terjadi, bukan syetan memaksa mereka, tapi mereka tunduk kepada ajakan syetan.
Sebagaimana yang Allah firmankan, “Sesungguhnya kekuasaannya (syetan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah,” (QS. An-Nahl: 100).
Karena itulah, ketika Iblis berada di neraka bersama para pengikutnya, dia sama sekali tidak mau disalahkan. Karena dia hanya mengajak, dan kalian – wahai penduduk neraka – mau mengikutinya. Maka salahkan diri kalian sendiri.
Dalam al-Quran Allah menceritakan pidato Iblis ketika di neraka, “Dan berkatalah syetan tatkala perkara (hisab) telah diputuskan, ‘Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sama sekali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekadar aku mengajak kamu lalu kamu mematuhi ajakanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencela aku akan tetapi salahkan dirimu sendiri’,” (QS. Ibrahim: 22). Wallahu a’lam. []
Sumber: Konsultasisyariah.com