JAKARTA–Presiden Malawi Peter Mutharika mengumumkan penerapan lockdown (penguncian) untuk mengendalikan penyebaran virus Corona setelah dua orang meninggal di negeri itu.
Dalam pidato yang disiarkan televisi nasional, Mutharika mengatakan bahwa lockdown akan berlaku mulai Sabtu (18/4/2020) tengah malam dan berakhir pada 9 Mei mendatang.
“Lockdown ini bisa diperpanjang setelah 9 Mei jika keadaan mengharuskan,” ujarnya.
BACA JUGA: Diduga Lebih dari 10 Ribu Orang di New York City Meninggal Akibat Corona
“Saya ingin menyerukan Anda untuk sepenuhnya mematuhi langkah-langkah ini karena itu demi kebaikan negara kita,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/4/2020).
Sejauh ini, 16 orang telah dinyatakan positif terinfeksi virus Corona di Malawi, dengan dua kematian. Kebanyakan kasus dilaporkan di kota-kota utama, Blantyre dan Lilongwe.
Mutharika mengingatkan bahwa hingga 50 ribu nyawa bisa melayang jika langkah-langkah tidak diambil untuk menghentikan penyebaran virus Corona di negeri Afrika tenggara itu.
“Banyak negara di seluruh dunia telah kehilangan banyak nyawa. Semua negara tetangga kita memiliki kasus Coronavirus dan nyawa hilang. Jika kita tidak hati-hati, Malawi bisa kehilangan hingga 50 ribu nyawa. Kita harus bertindak lebih banyak sekarang,” kata kepala negara Malawi itu.
Mutharika mengatakan bahwa Malawi akan membutuhkan sekitar US$ 200 juta untuk implementasi persiapan nasional dan rencana respons COVID-19.
BACA JUGA: Pakar Bingung, Kasus Corona di Afrika Selatan Tiba-Tiba Menurun Tajam
“Memerangi Coronavirus adalah perang yang menantang bagi semua orang, di mana pun. Ini juga perang yang sangat mahal,” tuturnya.
Ketika kasus pertama Corona dilaporkan pada 2 April lalu, pemerintah Malawi langsung mengumumkan penutupan semua sekolah di berbagai penjuru negeri dan melarang pertemuan publik.
Pemerintah lokal di seluruh Malawi juga mengumumkan langkah-langkah seperti penutupan bar dan melarang pesta pernikahan. []