KUALA LUMPUR—Rumah Tamu dan Pustaka Hamka (Rumah Hamka-red), resmi didirikan di Sungai Besar, Malaysia, Sabtu (5/8/2017).
Budiman Mohd. Zohdi, anggota parlemen yang merupakan insiator Rumah Hamka, menyebut pendirian Rumah Pustaka Hamka untuk menggalakkan rakyat khususnya golongan muda di Sungai Besar memanfaatkan ilmu pengetahuan.
“Saya fokus untuk memilih karya Hamka kerana ia dekat dengan masyarakat kita. Saya fikir ia mewakili suara masyarakat Nusantara selain menjadi nostalgia dan rujukan kepada khalayak pembaca di negara ini,” katanya.
Budiman mengatakan pembukaan pustaka yang mengambil nama penulis dan ulama terkenal, Hamka atau nama sebenarnya, Allahyarham Abdul Malik Abdul Karim Amrullah sebagai manifestasi terhadap penulisan buku-buku tokoh tersebut yang telah membawa pengaruh besar kepada masyarakat Nusantara.
Walaupun Hamka kelahiran Indonesia, ujar dia, namun karya-karyanya adalah milik masyarakat Nusantara termasuk di Malaysia.
Di samping itu, ujar dia, dia mau mewujudkan budaya membaca dan perbincangan intelektual dalam kalangan masyarakat setempat.Budiman menyampaikan bahwa 80 persen dari 134 judul buku karya Hamka sudah ditempatkan di Pustaka Hamka itu.
Pustaka Hamka itu dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 09.00 pagi hingga 17.00 petang.
Turut menandatangani plakat peresmian Pustaka Hamka Wakil Pengarah Institut Wasatiyyah Malaysia, Fadil Omar Baki didampingi Budiman di Kampung Tebuk Haji Yusof, sedangkan pada malam harinya diputar Film Dibawah Lindungan Kabah yang diadopsi dari novel Buya Hamka.
Peresmian diawali dengan kilas balik kiprah Prof Dr Haji Abdul Malik Karim Amrullah di Nusantara yang disampaikan oleh Sonny Zulhuda yang juga dosen Universitas Islam Antar Bangsa.
“Di antara ilmuwan dan cendekiawan Hamka yang paling produktif. Karena itu ketika Budiman memprakarsai pendirian Rumah Hamka maka warga Sungai Besar yang beruntung. Melalui Muhammadiyah beliau memperkuat keilmuan keislamannya,” katanya. []
Sumber: Antara.