DISEBUTKAN bahwa malu ciri orang beriman kepada Allah SWT. Mengapa?
Rasulullah bersabda, malu adalah sebagian dari iman, dan iman tempatnya di surga. Sementara perkataan kotor adalah tanda orang yang buruk perangainya dan tempat orang yang buruk perangainya adalah neraka.
Malu terbagi menjadi dua macam, makhluk yang bersifat manusiawi dan makhluk yang bersifat imaniah. Malu manusiawi adalah rasa malu yang dimiliki oleh semua manusia, seperti membuka aurat dan lainnya.
Sedangkan malu imaniyah adalah malu untuk mengerjakan hal-hal yang bertentangan dengan keimanan, seperti meninggalkan zina, berjudi dan sebagainya.
BACA JUGA:Â Hilangnya Sifat Malu Wanita Masa Kini
Malu Ciri Orang Beriman, Malu Bermaksiat
Malik bin Dinnar bertemu seorang pemuda di dekat anak tangga saat cuaca sangat dingin. Di atas anak tangga itu ia tersampir sebuah baju gamis tebal. Tampaknya anak muda itu sedang berpikir keras dan keringatnya bercucuran.
Kemudian Malik bin Dinnar berkata kepadanya, “Apa yang mendorongmu untuk berdiri di tempat seperti ini?”
“Pemuda itu menjawab, ‘Hai Malik, ini adalah tempat aku bermaksiat kepada Allah SWT’.”
Fudhail bin Iyadh berkata, “kuncilah pintumu, tinggalkan bajumu, dan malulah kepada manusia serta jangan pernah merasa malu kepada Alquran yang ada di dadamu dan jangan merasa malu kepada Allah SWT yang selalu melihat gerak-gerik mu.”
Dikisahkan seseorang mengerjakan salat di luar masjid. Lalu dia ditanya tentang hal itu. Maka ia menjawab, “Sesungguhnya saya merasa malu kepadanya sehingga saya tidak berani masuk ke dalam rumahnya karena saya telah bermaksiat kepadanya.”
Dalam syair disebutkan:
Peliharalah rasa malumu, karena sang kekasih
Akan menunjukkan rasa malunya di hadapan kekasihnya.
Malu Ciri Orang Beriman, Doa Malaikat bagi Orang yang Menasihati Orang Lain
Ketika seseorang duduk untuk memberikan nasihat kepada orang lain maka ada malaikat yang menyerahkan kepadanya, “Nasihatilah dirimu terlebih dahulu dengan nasehat yang akan kamu sampaikan kepada orang lain. Jika kamu tidak bisa mengamalkan nasehat mu sendiri, maka kamu harus merasa malu kepada tuhanmu yang selalu melihatmu.”
Fudhail bin Iyadh berpesan, “diantara tanda-tanda kecelakaan adalah hati yang keras, mata yang liar, tidak punya malu, cinta dunia, dan panjang angan-angan.”
Malu Ciri Orang Beriman, Nasihat dari Para Orang Shaleh
Salman Alfarizi mengatakan, “Bagiku mati lalu hidup lagi sebanyak 3 kali adalah lebih aku cintai daripada aku melihat aurat orang lain atau orang lain melihat auratku.”
Hasan Al bashri berpesan, “saat masuk kamar mandi sebaiknya membawa 2 kain. Satu Kain untuk menutup aurat dan 1 kain untuk menutup mata. ” Yakni agar tidak bisa melihat aurat orang lain..
Dalam syair disebutkan
Jika raut muka seseorang sudah tidak lagi ada rasa malu
Maka tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak punya malu
Seseorang tertidur di tempat menyamak kulit binatang. Kemudian dia ditanya, “Apa kamu tidak takut tidur di tempat seperti itu?”
BACA JUGA:Â Pandangan terhadap Rasa Malu dalam Islam
Ia menjawab, “Saya malu kepada Allah SWT jika saya masih takut kepada selain-Nya.”
Malu Ciri Orang Beriman, Malu dalam Pandangan Matanya
Nabi Isa AS berkata, “Hati-hatilah kalian dengan pandangan pertama karena pandangan pertama dapat menyuburkan syahwat dalam hati pemiliknya.”
Hakim pernah ditanya tentang ciri orang yang fasik, ia menjawab, “orang fasik adalah orang yang tidak dapat menutup pandangan matanya dari aurat perempuan.” []