Oleh: Dr. H Manvan Drajat
PADA suatu kesempatan, sebulan yang lalu, saya mengantar anak-anak les berenang, saya gendong bayi anak ketiga, karena istri izin mau shalat asar, tidak lama menggendong bayi mungil itu, bayi itu saya ajak duduk di samping sambil mulut saya terus berbicara mengenai benda-benda dan keadaan di sekitarnya.
Bayi saya yang baru 10 bulan nunjuk-nunjuk kolam renang sambil berbicara uh..uh..uh.., sepertinya ia ingin berenang. Lalu saya jawab seperti layaknya kepada anak yang sudah bisa bicara dengan intonasi yang kuat dan jelas, saya katakan “cuaca sangat dingin, nanti kesempatan lain kita ke sini lagi untuk berenang”.
Di samping saya ada sepasang suami istri nampaknya sama sedang mengantar anaknya les renang, sedang menggendong bayi juga. Mereka menatap saya dengan tatap mata penuh tandatanya, mungkin dia pikir si bapa ini aneh, bayinya gak di “eyong-eyong” malah di ajak duduk dan mulutnya ngoceh gak berhenti bicara kaya bayinya paham aja apa yang dikatakan bapaknya.
Saya melihat ibu di sebelah saya menggendong bayinya penuh kasih sayang, bayinya dibungkus rapat pakai selimut, nampak tidak bergerak (mungkin susah bergerak karena selimutnya rapat) dan selama di situ saya tidak mendengar ibunya berbicara sepatah katapun pada bayinya, saya perhatikan bayinyapun tidak tidur. Saya penasaaran, lalu saya tanya, ibu bayinya usia berapa bulan, dia jawab 8 bulan, oh 8 bulan, beda dikit ya kata saya.
Menurut ahli neurosaintis indoneisa Dr. dr. H. Taufik Taufiq Pasiak, M.Kes. M.Pd.I. dijelaskan bahwa indera manusia yang paing pertama berfungsi sebelum indera-indera yang lainnya adalah indera pendengaran.
Pada masa kehamilan 6 minggu indera pendengaran sudah mulai mendengar bunyi-bunyi, dan otak pusat syaraf pendengaran mulai berfungsi. Itulah sebabnya mungkin kata sam’un dalam Al-Quran selalu lebih dulu dari kata bashar. Menurut hasil penelitian para ahli otak, bayi yang sering diajak bicara sejak dalam kandungan, ia akan lebih mudah dan fasih mengucapkannya ketika bayi itu sudah lahir dan bisa bicara.
Oleh karena itu, mama papa, ayah bunda, ajaklah berbicara bayi anda, karena walaupun mereka belum bisa berbicara, mereka menyerap semua apa yang bayi dengar, dan ketika organ bicaranya sudah sempurna, maka ia akan mengeluarkan file-file yang sudah disimpan dalam memorinya selama ini secara bertahap.
Jangan suatu saat nanti ayah bunda berbicara, anak saya telat bicara, tapi biasanya bisa jalan duluan, atau sebaliknya, sebenarnya semua itu tergantung pada stimulus yang ayah bunda berikan kepada anak, stimulus itulah yang akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak-anak kita. []