Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
TANYA: Apakah mandi junub harus menggunakan sabun? Terima kasih.
BR
Wassalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
JAWAB: Kami kutip dari islamqa.ca, yang diwajibkan saat mandi untuk menghilangkan hadats besar adalah menyiramkan air merata ke seluruh tubuh. Tidak disyaratkan menggunakan sabun atau alat pembersih lainnya. Karena siapa yang menjelaskan mandinya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak ada yang menyebutkan kalau beliau menggunakan sider (daun bidara) atau sikat atau pembersih lainnya. Yang ada adalah bahwa beliau menyiram air ke badannya secara merata.
Di antara riwayat tersebut adalah apa yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu anha, sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ …. ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ (رواه البخاري، رقم 240)
“Beliau (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) apabila mandi junub…. Kemudian beliau menuangkan air ke atas kepalanya sebanyak tidak siraman dengan kedua tangannya, kemudian meneruskan air ke seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari, no. 240)
Dari Ummu Salamah radhiallahu anha dia berkata, “Aku berkata, Wahai Rasulullah, aku adalah wanita yang mengepang rambu, apakah aku lepas apabila mandi junub? Beliau berkata,
لَا إِنَّمَا يَكْفِيكِ أَنْ تَحْثِي عَلَى رَأْسِكِ ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ ، ثُمَّ تُفِيضِينَ عَلَيْكِ الْمَاءَ فَتَطْهُرِينَ (رواه مسلم، رقم 497) .
“Tidak, tapi cukup menuangkan air ke kepalamu sebanyak tiga siraman, kemudian tuangkan air ke tubuhmu hingga engkau suci.” (HR. Muslim, no. 497)
Ulama Lajnah Daimah (5/315) ditanya, “Apakah mandi junub harus dengan sabun, mengapa?”
Mereka menjawab, “Wajib mandi junub dengan air, dan tidak diwajibkan menggunakan alat pembersih seperti sabun dan semacamnya. Hal ini yang ditunjukkan oleh sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Jika seseorang menggunakan sabun atau alat pembersih lainnya, maka tidak mengapa.”
Wallahua’lam. []