BANYAK penelitian mengungkap manfaat puasa bagi kesehatan. Kita sekarang tahu bahwa ketika kita menahan diri dari memberi tubuh kita makanan, tubuh sedang menyembuhkan dirinya sendiri. Ketika diberi kesempatan, tubuh akan berusaha mengembalikan keseimbangan ke semua sistemnya.
Studi menguraikan banyak manfaat kesehatan dari berpuasa pada tubuh fisik kita, tetapi ada juga manfaat yang kita alami pada tingkat spiritual dan emosional. Namun, untuk menerima manfaat penuh dari puasa selama bulan Ramadhan , yang terbaik adalah mengikuti sunnah dan tidak tidur sepanjang hari atau makan berlebihan.
BACA JUGA: Ini 3 Unsur dalam Diri yang Disucikan melalui Puasa Ramadhan
Untuk lebih memahami hal ini, mari kita memahami detoksifikasi dan apa yang terjadi pada tingkat fisik.
Apa itu Detoksifikasi?
Detoksifikasi paling sering dianggap sebagai cara tubuh membersihkan racun dan kotoran. Ini benar, tetapi ini adalah sesuatu yang terus dilakukan tubuh.
Tubuh kita menggunakan berbagai sistem untuk membawa zat berbahaya. Ini termasuk kelenjar keringat kulit, kelenjar getah bening, air mata, hidung, saluran pencernaan, tenggorokan, paru-paru, ginjal, kantong empedu dan, tentu saja hati.
Disfungsi dalam satu sistem dapat menyebabkan overburden dan kegagalan sistem lain. Sistem tubuh semua harus berfungsi sebagai tim untuk menghilangkan limbah dari tubuh kita.
Makan berlebihan secara serius mengurangi kemampuan tubuh kita untuk mendapatkan manfaat dari puasa karena hal itu menghambat tujuan mengurangi asupan makanan dan memungkinkan tubuh untuk membuang limbah dengan lebih efektif.
Banyak penyakit kronis telah dikaitkan dengan beban racun yang ditanggung tubuh kita dan ketidakmampuannya untuk membuang limbah secara efisien (Brady, David, ND, “The Role of Detoxification and the Gastrointestinal Environment in Chronic Disease: Novel Diagnostic and Therapeutic Approaches,” 2006).
Racun yang tidak dihilangkan oleh sistem lain diteruskan ke hati di mana mereka diubah melalui dua jalur khusus untuk diekskresikan. Kedua jalur harus berfungsi dengan baik atau sisa limbah dalam tubuh, terperangkap dalam sel, jaringan, dan organ kita.
Meskipun kita biasanya memahami detoksifikasi sebagai penghilangan racun dari tubuh, kita dapat mengalami pembersihan emosional dan spiritual juga.
Pembaruan spiritual
Ramadhan adalah peluang besar untuk pembaruan spiritual. Kita punya waktu, jika kita berhasil, untuk memperluas ibadah kita. Tetapi yang lebih penting, dengan berpuasa, kita berada dalam kondisi zikir yang berkelanjutan.
Namun beberapa orang memilih untuk tidur di siang hari dan tetap terjaga sepanjang malam, kehilangan kesadaran spiritual yang dapat terjadi selama waktu puasa ini.
Doa, dzikir (melafalkan doa-doa pendek) dan meditasi juga bermanfaat bagi tubuh yang berpuasa dengan mendorong relaksasi dan mengurangi produksi hormon stres yang kemudian perlu dihilangkan oleh tubuh.
BACA JUGA: 7 Cara Bersihkan Tubuh dari Racun
Juga, banyak orang menghilangkan zat adiktif dari makanan mereka selama bulan Ramadhan, yang dapat menghasilkan hubungan yang lebih dalam dengan kepercayaan agama kita. Potensi pertumbuhan rohani adalah eksponensial ketika kita menghilangkan gangguan dan penghambat.
Penyembuhan Psikologis
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa emosi tidak berpengaruh pada tubuh kita, seolah-olah mereka entah bagaimana berada di luar kita. Namun, reaksi emosional kita terhadap rangsangan luar sebenarnya merupakan kaskade biokimia yang rumit yang harus dihadapi tubuh kita setiap hari.
Hormon yang disekresikan oleh kelenjar kita sebagai reaksi terhadap respons emosional berakhir sebagai limbah metabolisme. Semakin stres kita, semakin banyak tubuh harus dibersihkan (Murray, Michael, ND, Total Body Tune-Up, 2000).
Dietrich Klinghardt mencatat bahwa trauma emosional bersarang di jaringan kita dan dapat menyebabkan disfungsi. Jika emosi beracun ini tidak ditangani secara konstruktif, proses detoksifikasi / penyembuhan tidak akan terjadi atau akan menjadi tidak efektif (Klinghardt, Dietrich MD, PhD “The Connection Between Heavy Metals, Chronic Infections (including Candida) and the Aftereffect of Psychological Trauma.” Designs for Health Professional Resources, 2006).
Ini berperan langsung ke jalur detoksifikasi hati. Ketika kita memungkinkan tubuh kita untuk membuang sisa metabolisme berlebih saat berpuasa, kita juga membantu detoksifikasi emosional kita.
Ramadhan adalah waktu untuk pembaruan dan regenerasi jika kita mengikuti sunnah. Ketika kita melakukannya, kita menuai tidak hanya manfaat fisik, tetapi manfaat tambahan untuk kesejahteraan spiritual dan emosional kita. []
SUMBER: ABOUT ISLAM