WUDHU adalah sebuah syari’at kesucian yang Allah tetapkan kepada kaum muslimin sebagai pendahuluan bagi shalat dan ibadah lainnya.
Di dalamnya terkandung sebuah hikmah yang mengisyaratkan kepada kita bahwa hendaknya seorang muslim memulai ibadah dan kehidupannya dengan kesucian lahir dan batin.
Sebab asal kata ini sendiri berasal dari kata yang mengandung makna kebersihan dan keindahan.
BACA JUGA: Tata Cara Wudhu dan Keutamaan Wudhu
Syari’at kesucian ini mengumpulkan banyak hikmah, faedah, dan fadhilah (keutamaan) yang menjelaskan urgensi dan kedudukannya di sisi Allah. Sebab suatu amalan jika memiliki banyak faedah dan fadhilah, maka tentunya karena memiliki makanah aliyah (kedudukan tinggi).
Wudhu disyari’atkan bukan hanya ketika kita hendak beribadah, bahkan juga disyari’atkan dalam seluruh kondisi. Oleh karena itu, seorang muslim dianjurkan agar selalu berada dalam kondisi bersuci (wudhu) sebagaimana yang dahulu dilakukan oleh Nabi SAW dan para sahabatnya yang mulia.
Mereka senantiasa berwudhu, baik dalam kondisi senang atau dalam kondisi susah dan kurang menyenangkan (seperti, saat musim hujan dan musim dingin). Kebiasaan berwudhu ini butuh kepada kesabaran tinggi, sebab kita terkadang terserang perasaan malas.
Wudhu mencegah dari berbagai penyakit kulit. Pengamatan dengan mikroskop mendapatkan bahwa rongga hidung orang yag berwudhu secara teratur lebih bersih dari berbagai mikroba.
Mikroba biasa masuk melalui ujung-ujung jari, sehingga kedua tangan manjadi sarang mikroba. Karena itu, sabda Rasulullah: “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidur, maka janganlah mencelupkan kedua tangannya ke tempat air sebelum mencucinya terlebih dahulu tiga kali”.
Tangan bagian atas, lengan bawah, serta organ-organ bagian bawah seperti kedua kaki dan kedua betis adalah bagian yang paling lemah karena jauh dari pusat peredaran darah. Membasuh dan menggosoknya akan menguatkan peredarran darah pada organ-organ tersebut.
D Ahmad Syauqy Ibrahim, dokter kerajaan Arab Saudi di London dan penasihat penderita penyakit dalam dan penyakit jantung menyatakan bahwa mencelupkan anggota tubuh ke dalam air bisa mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat. Syaraf-syaraf dan otot menjadi rileks, menghindari kenaikan detak jantung dan nyeri-nyeri otot, kecemasan, dan insomnia (susah tidur).
BACA JUGA: Apakah Suami Istri Bersentuhan Membatalkan Wudhu?
Hal ini dikuatkan seorang pakar lain, bahwa membasuhkan air ke wajah dan kedua tangan adalah cara yang paling efektif untuk relaksasi dan menurunkan emosi.
Nabi Muhammad bersabda “Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa, dan mengangkat derajat-derajat?”
Mereka berkata, “Mau, wahai Rasulullah!!” Beliau bersabda, “(Amalan itu) adalah menyempurnakan wudhu di waktu yang tak menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid, dan menunggu shalat setelah menunaikan shalat. Itulah pos penjagaan”. [HR. Muslim (586)]. []
Sumber: Tangan-tangan yang Dicium Rasul/Syahyuti/Pustaka Hira/Oktober 2011