MUSIM haji 2019 hampir usai. Jutaan jamaah yang kini berada di Arab Saudi berangsur-angsur akan kembali ke negaranya masing-masing, termasuk jamaah haji asal Indonesia.
Di Indonesia, membawa buah tangan atau oleh-oleh setelah melakukan perjalanan jauh merupakan sebuah tradisi. Demikian juga dengan perjalanan haji. Para jamaah biasanya pulang ke tanah air dengan membawa oleh-oleh khas tanah suci. Selain air zam-zam, oleh-oleh ini lazimnya berupa makanan khas Arab seperti kurma, kismis atau kacang.
BACA JUGA: Inilah Kuliner Kesukaan Rasulullah SAW
Camilan khas Arab biasanya jadi oleh-oleh favorit untuk dibawa jamaah saat pulang ke tanah air. Camilan ini beragam loh. Bahkan, ada pula manisan khas Arab yang unik dan bisa jadi oleh-oleh yang menarik untuk sanak keluarga jamaah haji di tanah air.
Berbeda dari manisan di Indonesia, rupanya manisan yang beredar di kawasan Timur Tengah termasuk Arab Saudi, bukan berupa penganan yang terbuat dari buah, lalu diawetkan memakai gula. Camilan manis di Jazirah Arab ini biasanya berupa appetizer atau makanan pembuka. Jadi manisan ini benar-benar berupa makanan manis, bukan buah yang diawetkan dengan gula hingga rasanya menjadi manis atau asam segar.
Beberapa manisan khas Arab terpengaruh dari beberapa negara tetangganya seperti India dan Turki. Camilan manis ini biasanya disajikan di restoran-restoran di Arab Saudi. Namun, sebagian ada juga yang sudah dijajakkan di toko khusus yang menjual oleh-oleh. Nah, bagi jamaah yang tertarik membeli manisan Arab untuk oleh-oleh, sebaiknya periksa dulu komposisi dan tanggal kadaluarsa yang tertera di kemasannya. Dan tentunya, jangan lupa untuk menyesuaikan dengan bujet yang dianggarkan.
BACA JUGA: 10 Makanan Khas Arab yang Wajib Dicicipi Jemaah Haji (1)
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan tentang beberapa manisan khas Arab tersebut:
Basbousa
Penganan yang populer di Mesir ini sekilas mempunyai bentuk menyerupai bika Ambon. Hanya saja, basbousa menggunakan tepung semolina sebagai bahan utama dengan sirup berbahan dasar air kelapa untuk bahan pelengkapnya. air kelapa ini bisa juga diganti dengan air lemon atau air mawar. Ada pun bahan-bahan lain yang digunakan seperti yoghurt tawar dan kacang almond yang memperkaya rasa hingga tekstur dari kue basah tersebut. Sedangkan cara membuat Barbousa sendiri cukup mudah, sebab tak berbeda jauh dengan cara membuat bolu. Namun, yang harus diperhatikan adalah saat menyisipkan potongan kacang almond di tiap lapisan yang menjadi ciri khas dari manisan khas Arab ini.
Qatayef
Qatayef memiliki bentuk yang mirip dengan pastel. Bedanya, penganan ini diisi dengan keju putih lembut. Adonan qatayef yang telah diisi lantas digoreng menggunakan minyak sayur hingga kulitnya berubah warna jadi kecokelatan. Ketika digigit, lelehan keju gurih akan menyatu dengan sensasi manis-asam samar dari lemon bercampur gula dari sirupnya. Pembuatannya yang mudah membuat qatayef sering disajikan sebagai takjil. Sementara di India, makanan manis tersebut dikenal sebagai samosa dan dikonsumsi sebagai makanan pencuci mulut sepanjang bulan Ramadan. Kunci sukses membuat qayataf sendiri terletak pada kulitnya yang tak boleh terlalu tipis atau tebal untuk menjaga tekstur isian.
Halawah
Disebut juga sebagai halwa, manisan khas Arab ini termasuk jenis penganan yang sangat populer di Timur Tengah. Halawah juga sering dijumpai di berbagai negara di Asia Selatan dan Tengah, Afrika Utara, hingga Eropa Timur. Halawah dapat disajikan dalam bentuk padat seperti kebanyakan kue atau dihancurkan menyerupai bubur kasar. Selain itu, halawah dikenal sebagai kue kaya tekstur dan rasa. Sebab, penganan ini memakai bahan-bahan seperti tepung beras, gula, dan variasi kacang-kacangan. Halawah juga punya tampilan yang menarik jika dikreasikan dalam beragam warna. Camilan manis ini nikmat disantap bersama secangkir teh hangat di sore hari. []
SUMBER: GO TRAVELLY