IBNU Athaillah berkata, “Jika kau merasa berat untuk taat dan beribadah serta tidak menemukan kenikmatan dalam hati, sementara kau merasa ringan bermaksiat dan menemukan kenikmatan di dalamnya, ketahuilah bahwa kau belum jujur dalam taubatmu. Andai pangkalnya benar, pasti cabangnya juga benar.”
Tanda bahwa tobat kita benar dan diterima adalah jika hati kita merasakan nikmatnya ketaatan. Tobat yang jujur dan benar mengandung penyesalan atas maksiat yang dilakukan, rasa malu kepada Allah, serta tekad yang kuat untuk istiqamah di jalan yang Allah ridhai.
Itulah pangkal tobat. Jika pangkalnya benar, tentulah cabangnya pun akan benar. Ujung dari tobat yang benar adalah kenikmatan dalam menetapi ketaatan dan perasaan berat melakukan kemaksiatan.
Nabi SAW bersabda, “Orang mukmin melihat dosanya seolah –olah ia sedang duduk di bawah gunung yang siap menimpanya. Sementara orang fasik melihat dosanya seperti lalat yang hinggap di hidung yang hanya ia tepis dengan tangan. (HR. Bukhari).[]
Referensi: Mengaji Tajul ‘Arus Rujukan Utama Mendidik Jiwa/Karya: Ibnu Athaillah/Penerbit: Zaman