HIDAYAH Allah memang bisa jatuh pada siapa saja. Tidak peduli sebera kelam masa lalu seseorang, ketika Allah sudah menunjukan cahaya hidayah, maka orang yang mau mengikuti-Nya tentu masih punya harapan untuk memiliki kehidupan yang cerah.
Begitu juga dengan Bjah, seorang mantan vokalis band terkenal di tahun 2000-an. Setelah sekian lama vakum dari panggung hiburan, Muhammad Hamzah alias Bjah, mantan vokalis band The Fly itu kini telah berhijrah. Ia baru saja memasuki babak baru kehidupannya setelah melalui berbagai permasalahan.
Bjah menuturkan kisahnya, “Kan dulu saya baru sadar ketika hidup saya hancur setelah saya keluar dari The Fly tahun 2005. Apa yang saya bikin hancur berantakan. Saya bikin PH, namanya Pangeran Matahari. Sampe sekarang masih ada, cuma ada perpecahan di dalam lah. Terus beberapa kali saya selalu gagal. Kegagalan itu nggak masuk di akal. Seorang BJah bisa tidak mendapatkan label, itu kan gila. Saya nggak habis pikir, semua orang bingung.”
Kehidupan Bjah memang sempat hancur setelah ia lepas dari band yang membesarkan namanya itu. Ia tercatat dua kali gagal membina rumah tangga, sempat terjerumus juga pada kehidupan malam hingga terjerat kasus narkoba dan dugaan penggelapan uang.
Begini ceritanya hingga dia bisa sampai ke jalan hijrah:
“Oktober sih, tahun lalu (mulai hijrah). Saya waktu lagi stres itu, saya naik Uber (Uber Car). Sopir ubernya itu lagi ngelihat (video) kajian seorang ustaz Hasan Basri. Jadi ceritanya gini, Hasan Basri saat itu kedatangan banyak tamu. Yang saat itu diminta pendapat atau solusi masalah. ‘Ya Imam, tolonglah aku ya imam. Aku sudah tua, aku belum punya istri, aku ingin menikah’. Imam bilang, ‘Pulang lah kau, solat dua rakaat dan minta ampunan kepadanya’. Datang lagi orang, ‘Ya Imam, saya udah menikah 20 tahun tidak dikarunia seorang anak’, imam itu bilang, ‘Pulanglah kalian, bertobatlah kepada Allah, salat dua rakaat’. Para sahabat bilang, ‘Kenapa jawabanmu pulang dan bertobat, tobat dan tobat?’. Syeh bilang, ‘Karena Rosullulah bersabda, ‘Dosamu jadi penghalang doamu’. Di situ saya kayak ditampar. Ya, nggak akan nyampe lah doa gua. Semua janji Allah, jangan bersedih Allah selalu bersamamu. Seperti kehilangan handpone, kecurian, pasti sahabat bilang, pasti nanti Allah bakal kasih yang lebih baik. Tapi ini mana? 11 tahun kapan digantinya? Apes mulu. Rupanya janji Allah itu hanya untuk yang soleh. Emang gua soleh? Kerja maksiat, mabok, nyuap sana-sini. Sadarlah gua. Gimana caranya nih. Cuma Allah doang nih yang nolong gua. Gimana caranya suapaya gua bisa selamet dari sini,” kenang pria berdarah Minangkabau itu seperti dikutip dari Bola.net.
Dari moment singkat dan sederhana itulah, Bjah mendapatkan kesadaran untuk berhijrah, kembali pada Allah.
“Iya (hijrah) dari situ (Uber). Sama ada bantuan dari sahabat, pemain keyboard The Fly. Katanya, ‘Tobatlah Jah, tobatlah’. Siapa lagi yang bisa nolong? Ya udah, akhirnya saya kerjain semua. Bukan hanya yang wajib saya kerjakan tapi semua sunah juga. Banyak sekali pelajaran. Saya zikir nih tiap hari. Allah akan memberikan jalan keluar di saat kesulitan, saya Istighfar nggak berenti. Saya berhenti zikir kalo makan sama tidur. Saya di dalam hati zikir. Sunah-sunah, Alhmdulillah saya kerjakan. Dua rakaat sebelum subuh, empat rakaat sebelum Zuhur. Dari bangun tidur itu sunah. Puasa Senin Kamis saya kerjain, salat Tahajud. Itu semua saya kerjain.” jelas dia.
“Karena gini mas bro, tubuh manusia itu tidak Allah ciptakan untuk memcahkan solusi. Nggak bisa. Kita manusia diciptakan bukan untuk memecahkan jalan ke luar. Jalan ke luar, ya dari Allah. Kita pasrah. Makanya banyak ayat Al Quran bilang, ‘Wahai orang orang yang beriman, islamlah kau, berserahlah kau secara utuh. Islamlah kau secara kaffah’. Jadi nggak ada lagi tuh, kami dengar kami patuh. Baru Allah tolong. Ya udah, hijrah lah gua. Tinggalin semua,” tegasnya. []