UKI mantan personil NOAH, kini telah berhijrah dan mantap menjalankan bisnis barunya di bidang pakaian dan sound system. Uki menjelaskan, alasannya berbisnis baju selain karena ia dan kakak suka mendesain, juga karena baju diibaratkan sebagai billboard untuk mempromosikan sesuatu. Uki berharap, lewat desain-desainnya, bisa mengajak anak muda muslim untuk kembali mengingat Allah.
Soal penghasilan dari bisnis barunya setelah hengkang dari NOAH, Uki justru punya pandangan tersendiri. Ada pertimbangan yang matang terkait hal ini sebelum akhirnya Uki yakin untuk melanjutkan hidupnya dari cara yang baru.
BACA JUGA: Uki Noah Dikabarkan Hijrah, Ini Penjelasan Rekannya
“Ini juga pertimbangan. Memang waktu kita di band itu, kasarnya uang itu (datang kayak tinggal) merem. Gampang ada royalti,” kata Uki dalam channel YouTube Moslem Journey.
Uki bercerita, ketika sedang memperdalam ilmu agama, dia sadarnya uangnya kian menumpuk berkat kegiatannya sebagai anggota band. Namun, pada dsarnya Uki mengaku dirinya bukan pribadi yang suka menghambur-hamburkan uang untuk hidup mewah. Sejak dulu, dirinya terbiasa hidup pas-pasan, secukupnya. Sehingga, penghasilan dari pekerjaannya sebagai gitaris NOAH pun menumpuk.
“Pada akhirnya uang ana (saya) jadi numpuk, karena saya enggak boros, dari dulu hidup apa adanya. Tapi karena pendapatan besar, pengeluaran kecil, ana hidup pas-pasan, belanja sehari-hari, makan, kebutuhan anak, output gitu-gitu aja, kalau kita hidupnya enggak harus belanja mewah kan,” jelasnya lagi.
Kondisi itu membuat Oki resah dan khawatir. Ia takut, ketika sudah tiada nanti, hartanya akan makin menumpuk dan malah tak berguna.
“Yang ana takutin, kalau ana udah enggak ada, ini makin numpuk-numpuk buat apa. Sampai akhirnya gimana caranya yang numpuk, diseimbangin sama pengeluaran kita,” ujarnya lagi.
Bagi Uki, kebahagiaan seseorang tak bisa diukur dari seberapa banyaknya uang yang dimiliki. Uki justru menemukan kenikmatan yang luar biasa dan ketenangan setelah menjalani kehidupan barunya usai hijrah.
“Ana lihat banyak yang uangnya lebih banyak dari ana, tapi bahagia, ketenangan belum tentu. Kadang-kadang malah kasihan, uang banyak tapi semakin sengsara dalam keimanannya. Kalau kita bisa menikmati nikmatnya baca Quran,” tambahnya.
Kendati penghasilannya menurun dan banyak orang yang menyayangkan, Oki tak mempermasalahkannya. Pria bernama lengkap Mohammad Kautsar Hikmat itu menyebut, popularitas dan uang banyak bisa merusak iman seseorang.
“Sekarang orang di luar lihat, kasihan uangnya berkurang, antum (kalian) lihatnya dari segi finansial, ana yang ngejalanin itu justru nikmat. Kebahagiaan itu relatif, buat orang-orang kebahagiaan adalah income, kalau saya lihatnya gak gitu,” tutur Oki.
BACA JUGA: Titik Balik Reza “Noah”: Pilih Mundur dari Band Ketimbang Tinggalkan Shalat
“Saya keluar (dari NOAH) bukan karena hina dikeluarin. Ini sesuatu yang saya pilih, (makanya kalau ada yang bilang), ‘Oh, kasian jatuh miskin,’ kalaupun finansialnya turun itu sesuatu yang saya pilih, saya pilih jalan ini. Saya tahu risikonya, saya nikmatin risikonya,” lanjut Uki.
Kendati telah lepas dari NOAH, Uki mengatakan dia tetap mengambil royalty yang dia dapat dari bermusik. Namun, dia menyalurkan penghasilannya tersebut untuk hal-hal yang baik.
“Beberapa fiqih yang ana udah tanyain dari beberapa ustaz, menyarankan, mendingan antum ambil dan disalurkan,” ujar Uki kemudian. []
SUMBER: VIVA