SETIAP waktu manusia selalu hidup ditengah kenikmatan Allah. Tapi manusia sering lupa, akhirnya tidak mensyukuri apa yang telah di berikan oleh Allah. Dan pada akhirnya lupa sama sekali. Mengapa bisa terjadi seperti itu?
Memang salah satu kelemahan manusia ialah mengkufuri nikmat karena manusia sudah terbiasa dan merasa itu adalah hak yang harus diperolehnya, dan lupa bahwa itu adalah pemberian Allah.
Allah memberikan kenikmatan kepada setiap manusia di bumi ini jutaan kenikmatan, walaupun tidak selalu baru. Bangun tidur mendapat kenikmatan, kenikmatan makan pagi, kenikmatan bicara dan lain-lain.
Manusia berbuat durhaka kepada Allah karena lupa bahwa apa yang di dapat adalah pemberianNya. Kita coba merenungkan beberapa menit saja, kita hitung kenikmatan Allah mencapai angka berapa puluh? Lalu bagaimana jika satu jam atau sehari penuh?
Sungguh yang kita dapati angka jutaan kenikmatan yang telah Allah berikan.
Oleh sebab itu setiap waktu Rasulullah senantiasa berdzikir untuk bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
Doa-doa Rasulullah banyak ditulis dalam buku Amalul Yaumi walaillah oleh Ibnu Sunni.
Kepada manusia saja ketika ada yang memberikan korek api untuk menyalakan lilin misal, kita menucapkan “trimakasih”. Lalu apabila kepada Allah sudah kah kita bersukur? Sementara Rahmat dan nikmat yang di berikan kepada kita terus mengalir tanpa henti setiap detiknya. []
Sumber: Asy-Syarawi, Muhammad Mutawali, 2007, Anda Bertanya Islam Menjawab, Jakarta: Gema Insani Press