Oleh: Muhammad Satria Andhika
SETIAP manusia memiliki takdirnya masing-masing, tertulis dan terjaga ‘naskah’ hidupnya di lauhul mahfudz, sudah yang terbaik dari Allah.
BACA JUGA: Memahami Takdir
Jangan sampai sibuk melirik lirik ‘naskah’ hidup orang lain, menganalisa, mengomentari, membanding bandingkan sehingga akhirnya iri dan bahkan sibuk ingin menjalani ‘naskah’ hidup orang lain yang dikiranya lebih baik.
Sebesar apakah kepercayaan kita kepada Allah, bahwa semua Perencanaan dan KetetapanNYA adalah sudah yang terbaik bagi masing masing diri kita, dan DIA Maha Adil?
Padahal dari kelebihan yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada seseorang, ada amanah besar untuknya disana, ada pertanggung jawaban baginya di akhirat kelak.
BACA JUGA: Kuyakin Takdir-Nya Lebih Baik
Dan saya kutip ucapan bapak: “Bila kita iri dengan ‘nikmat’ yang dimiliki orang lain, maukah bertukar ‘nikmat’ sekaligus bertukar ‘cobaan’ yang orang tersebut alami? Termasuk amanah Allah didalamnya, baik yang kita ketahui maupun yang tidak kita ketahui? Bapak yakin, jawaban HAMPIR semua orang adalah ‘tidak’. Maka dari itu, iri nya dibuat beda yah? jadikan cermin, lalu perbaiki apa yang kurang didalam diri.” []